sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Suku Dinas lingkungan hidup Jakarta Utara gelar Uji Emisi gratis, jelang Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Dalam rangka menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap 5 Juni, serta HUT ke-497 Jakarta pada 22 Juni mendatang, Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Utara menggelar layanan uji emisi gratis di halaman Plaza Barat Kantor Wali Kota setempat.

Kegiatan ini berhasil menguji emisi pada 57 kendaraan bermotor, Selasa (4/6/2024).

Kepala Suku Dinas LH Jakarta Utara, Edy Mulyanto, menyatakan bahwa layanan uji emisi gratis ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas udara di Jakarta.

“Kami telah sediakan pelayanan uji emisi gratis sebagai langkap untuk peningkatan kualitas udara di Jakarta menjadi lebih baik. Rencananya kegiatan ini dilakukan di hari selasa, seminggu sekali,” ujarnya.

Edi menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari Peraturan Gubernur DKI (Pergub) Nomor 66 Tahun 2020 tentang Uji Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor.

Dari 57 kendaraan yang diuji, terdiri dari 40 kendaraan roda dua, 16 mobil berbahan bakar bensin, dan satu unit berbahan bakar solar.

Sebanyak 10 kendaraan roda dua dinyatakan tidak lulus uji emisi.

“Kita sarankan untuk melakukan perbaikan dan perawatan kendaraan secara rutin agar lulus uji emisi,” terangnya.

Selain itu, Suku Dinas LH Jakarta Utara juga akan memberikan layanan jemput bola uji emisi gratis di tingkat kelurahan hingga RW untuk memudahkan masyarakat.

Kesadaran masyarakat Jakarta Utara untuk melakukan uji emisi sudah cukup tinggi, dengan lebih dari 51 persen masyarakatnya telah melakukan uji emisi.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan demi tingkatkan kualitas udara di Jakarta. Saya mengajak kepada seluruh warga yang memiliki kendaraan bermotor untuk disiplin dalam melakukan perawatan kendaraannya masing-masing,” tambahnya.

Sementara itu, salah seorang pemilik kendaraan, pensiunan ASN Pemkot Jakarta Utara, Tri Kurniadi (58), mengaku senang karena kendaraannya telah lulus uji emisi.

“Saya merasa terbantu dan alhamdulillah lulus. Menurut saya, program ini baik dan saya sangat mendukung sekali program ini. Dengan adanya layanan ini memudahkan untuk mengetahui

kondisi kendaraan masing-masing,” pungkasnya.

Tri juga menambahkan bahwa layanan uji emisi gratis ini sangat membantu dan berkontribusi dalam mengurangi polusi udara di Jakarta.

Gas Emisi Kendaraan Bermotor

Gas Emisi Kendaraan Bermotor
Gas Emisi Kendaraan Bermotor

Gas emisi kendaraan adalah campuran berbagai gas yang dilepaskan ke atmosfer sebagai hasil dari proses pembakaran bahan bakar dalam mesin kendaraan.

Emisi kendaraan menjadi salah satu sumber utama polusi udara di perkotaan dan berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Beberapa komponen utama dari gas emisi kendaraan meliputi:

Karbon Monoksida (CO)

Gas beracun yang tidak berwarna dan tidak berbau, hasil dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna.

CO dapat mengganggu pengangkutan oksigen dalam tubuh dan menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk keracunan yang bisa berakibat fatal.

Nitrogen Oksida (NOx)

Termasuk nitrogen dioksida (NO2) dan nitrogen monoksida (NO).

Gas-gas ini berkontribusi pada pembentukan smog dan hujan asam, serta dapat menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi mata, dan masalah kesehatan lainnya.

Hidrokarbon (HC)

Senyawa organik yang sebagian besar berasal dari bahan bakar yang tidak terbakar.

Hidrokarbon dapat bereaksi dengan NOx di bawah sinar matahari untuk membentuk ozon troposfer, yang merupakan komponen utama smog fotokimia dan dapat menyebabkan berbagai masalah pernapasan.

Karbon Dioksida (CO2)

Gas rumah kaca yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. CO2 berperan besar dalam pemanasan global dan perubahan iklim karena kemampuannya untuk menjebak panas di atmosfer.

Partikulat Mater (PM)

Partikel kecil yang bisa terhirup ke dalam paru-paru, termasuk jelaga dan debu.

Partikulat dapat menyebabkan penyakit pernapasan dan kardiovaskular, serta memperburuk kondisi seperti asma dan bronkitis.

Belerang Dioksida (SO2)

Gas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung belerang.

SO2 dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan dan berkontribusi pada pembentukan hujan asam.