Tak Lagi Biru! Warna Air Danau Toba Berubah Keruh Seperti Lumpur, Banyak Ikan Mati Mendadak
HAIJAKARTA.ID – Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, akhirnya memberikan pernyataan resmi pada Kamis (27/7/2025) terkait fenomena perubahan warna air Danau Toba.
Menanggapi fenomena warna air danau Toba berubah keruh ini, pihaknya menyampaikan bahwa saat ini masih menunggu hasil dari pengujian laboratorium terhadap sampel air danau yang telah diambil.
“Kita sudah ambil sampel airnya, sekarang tinggal tunggu hasil dari laboratorium. Nanti kita bisa lihat apakah ada kandungan zat tertentu atau penyebab lainnya,” ujar Bobby kepada wartawan.
Warna Air Danau Toba Berubah Keruh Seperti Lumpur
Lebih lanjut, Bobby mengungkapkan bahwa berdasarkan pembahasan awal bersama sejumlah ahli, terdapat dugaan bahwa fenomena ini disebabkan oleh penurunan permukaan air Danau Toba.
“Itu salah satu dugaan sementara. Tapi tetap kita tunggu hasil yang valid dari laboratorium,” katanya menambahkan.
Saat ditanya mengenai dampak kejadian ini terhadap status Danau Toba sebagai kawasan strategis nasional dan destinasi wisata utama, Bobby menyebut bahwa hal tersebut masih perlu dikaji lebih lanjut.
“Kalau ini memang karena faktor cuaca atau alam, ya kita tidak bisa menyalahkan siapa pun. Tapi yang pasti tetap akan kita tindak lanjuti,” tuturnya.
Penjelasan Dinas Lingkungan Hidup Samosir
Terpisah, Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Samosir, Edison Pasaribu, salah satu penyebab air Danau Toba menjadi keruh adalah karena pengaruh alam, seperti angin kencang dan musim kemarau panjang yang melanda wilayah tersebut.
“Angin yang sangat kencang menyebabkan ombak cukup tinggi, dan itu membuat arus di bawah permukaan naik ke atas. Lumpur dari dasar danau pun ikut terbawa naik,” ujar Edison pada Jumat (25/7/2025).
Ia juga menjelaskan bahwa kondisi ini menurunkan kadar oksigen dalam air, yang berdampak langsung pada kematian ikan di keramba jaring apung milik warga, terutama di Desa Tanjung Bunga, Kecamatan Pangururan.
“Kalau dilihat dari siklusnya, ini memang kejadian lima tahunan. Jadi kami imbau masyarakat agar lebih waspada kalau musim kemarau berlangsung lebih dari dua bulan,” sambung Edison.
Air Masih Keruh di Beberapa Titik
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Samosir, Tetty Naibaho, membenarkan bahwa air di Danau Toba masih tampak keruh di beberapa titik.
Ia menyebut lokasi keruh terutama berada di wilayah Kecamatan Harian, Samosir.
“Sudah sekitar dua minggu ini dan memang masih ada beberapa area yang belum kembali jernih,” kata Tetty.
Perubahan warna Danau Toba menjadi kecoklatan memunculkan berbagai spekulasi di tengah masyarakat dan media sosial.
Ada yang menduga pencemaran limbah, peningkatan aktivitas kapal, hingga efek dari perubahan cuaca ekstrem.
Namun hingga kini, belum ada kesimpulan pasti soal penyebab utama dari perubahan warna air danau yang menjadi ikon kebanggaan Sumatera Utara tersebut.
Pemerintah dan pihak terkait masih terus menelusuri dan menunggu hasil laboratorium untuk penjelasan lebih detail.