Tembok Penahan Tol Serpong-Cinere Ambruk Akibat Hujan Deras, Begini Kronologinya
HAIJAKARTA.ID – Tembok penahan tanah (DPT) di sisi Tol Serpong-Cinere ambruk akibat hujan deras yang mengguyur kawasan Tangerang Selatan pada Sabtu siang.
Peristiwa yang terjadi di KM 35+200 Jalur A, dekat Gerbang Tol (GT) Limo, sempat memicu kemacetan karena puing-puing longsor menutupi beberapa lajur.
“Bencana longsor terjadi di tol-Serpong – Cinere sebelum exit 37 akibat hujan lumayan deras di sekitar kawasan tersebut,” tulis keterangan dilansir dari akun Instagram @kabarbintaro, Sabtu (2/11).
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Rachman Arief, menyampaikan bahwa lalu lintas sudah kembali terkendali setelah penanganan cepat oleh sejumlah pihak, termasuk PT Cinere Serpong Jaya (CSJ) selaku operator, PT Waskita Karya sebagai kontraktor pemeliharaan, serta Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) dan Kepolisian Jalan Raya (PJR).
Kronologi Tembok Penahan Tol Serpong-Cinere Ambruk
Kejadian longsor ini bermula dari intensitas hujan tinggi pada pukul 13.00 WIB.
Sekitar pukul 14.15 WIB, dinding penahan setinggi 25 meter mengalami ambruk, mengakibatkan puing longsor menutup lajur bahu dalam, Lajur 1, dan Lajur 2.
Berdasarkan hasil sementara, longsor disebabkan oleh rembesan air yang mengalir ke arah dinding penahan sehingga tanah menjadi jenuh dan kehilangan daya dukung.
Langkah Penanganan Tembok Ambruk
Proses penanganan dilakukan sejak pukul 14.30 WIB, dengan pengamanan lajur serta pembersihan puing di lokasi kejadian.
Pada pukul 15.00 WIB, area longsor ditutup dengan terpal untuk mencegah rembesan lebih lanjut, sementara pengalihan aliran air diterapkan.
Hingga pukul 16.30 WIB, pembersihan puing terus dilakukan untuk memperlancar arus lalu lintas.
Sebagai solusi sementara, PT CSJ menggunakan cerucuk bambu untuk memperkuat lereng sebelum penanganan permanen dilaksanakan.
Pihak CSJ meminta maaf kepada pengguna tol yang terdampak dan mengimbau pengendara agar tetap berhati-hati dan mengikuti arahan petugas di lapangan.