sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Kasus kecelakaan tragis yang melibatkan bus PO Cahaya Trans di simpang susun Exit Tol Krapyak, Kota Semarang, masih terus diselidiki aparat kepolisian.

Salah satu temuan penting dalam penyelidikan adalah speedometer bus Cahaya Trans tidak berfungsi, sehingga kecepatan kendaraan saat kecelakaan belum dapat dipastikan secara pasti.

Meski demikian, polisi menegaskan bahwa secara umum bus tersebut dinyatakan dalam kondisi laik jalan.

Polisi Tegaskan Bus Cahaya Trans Laik Jalan

Kapolrestabes Semarang Kombes Muhammad Syahduddi mengatakan hasil pemeriksaan dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) menunjukkan bus PO Cahaya Trans memenuhi syarat operasional.

“Memang dari Balai Pengelola Transportasi Darat juga menyatakan bahwa bus tersebut pada dasarnya dinyatakan laik jalan,” ujar Kombes Muhammad Syahduddi saat jumpa pers di Pos Terpadu Nataru, Simpang Lima Semarang, Selasa (23/12/2025) malam.

Ia menegaskan bahwa kelayakan tersebut berdasarkan standar teknis yang telah ditetapkan oleh instansi terkait.

Syahduddi menuturkan bahwa kepolisian tidak hanya mengandalkan hasil dari BPTD, tetapi juga melakukan pemeriksaan mendalam terhadap bus nahas tersebut.

“Kami juga melakukan serangkaian kegiatan penelitian terhadap kendaraan tersebut dengan melibatkan tim dari Traffic Accident Analysis Dirlantas Polda Jawa Tengah dan juga dari Korlantas Polri,” jelasnya.

Dari hasil pemeriksaan sementara, kondisi teknis kendaraan dinilai cukup baik.

“Terhadap kendaraan tersebut, baik terkait kondisi ban maupun sistem pengereman, kondisinya cukup baik,” tambah Syahduddi.

Speedometer Bus Cahaya Trans Tidak Berfungsi

Namun, polisi mengakui masih kesulitan memastikan kecepatan bus saat kecelakaan terjadi. Hal ini disebabkan speedometer bus Cahaya Trans tidak berfungsi saat dilakukan pengecekan.

“Kami belum bisa memastikan kecepatannya. Berdasarkan pengakuan tersangka, dia mengakui ketika memasuki TKP dalam kondisi kecepatan cukup tinggi,” ungkap Syahduddi.

Ia menambahkan bahwa hasil pengecekan teknis menunjukkan alat penunjuk kecepatan tidak bekerja.

“Pada saat kami cek, memang speedometernya dalam kondisi mati atau tidak berfungsi,” tegasnya.

Syahduddi memastikan bahwa penyelidikan kasus kecelakaan maut tersebut masih terus berjalan.

Polisi akan melakukan analisis lanjutan untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan yang menewaskan 16 orang itu.

“Semua aspek masih kami dalami, termasuk faktor manusia dan kondisi di lapangan,” pungkasnya.

Kasus ini menjadi perhatian publik luas, terutama terkait aspek keselamatan transportasi umum di tengah meningkatnya mobilitas masyarakat pada masa libur Natal dan Tahun Baru.