Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Tiang Monorel Akan Dibongkar Januari 2026 menjadi fokus utama Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dalam upaya menuntaskan masalah perkotaan, terutama proyek mangkrak di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Tiang Monorel Akan Dibongkar Pramono memastikan pembongkaran seluruh tiang monorel itu akan dimulai pada Januari 2026 setelah proses tindak lanjut yang berlangsung enam bulan terakhir.

Pramono menegaskan keputusan tersebut diambil setelah serangkaian pembahasan dengan berbagai pihak, termasuk eks Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso atau Bang Yos.

Dari pertemuan itu lahir penegasan bahwa persoalan monorel harus diselesaikan segera, ia menanyakan perihal keresahan soal Tiang Monorel.

“Ketika ketemu Bang Yos, saya tanya ‘Bang apa yang ingin saya selesaikan?’ Monorel, itu mengganggu saya, itu jalan Rasuna Sahid. Bisa nggak kamu selesaikan?’. Saya mengurus, hampir enam bulan ini alhamdulillah selesai. Januari saya bongkar,” jelas Pramono.

Ia juga memastikan pembongkaran tiang monorel akan menjadi langkah awal untuk memperbaiki kualitas jalan di kawasan tersebut.

“Januari akan saya buat jalan Rasuna Said jadi jalan yang pasti lebih baik, karena monorel yang mengganggu saya bongkar,” ujar Pramono.

Sebelumnya, pada November lalu Pramono menetapkan tenggat waktu satu bulan bagi PT Adhi Karya (Persero) Tbk untuk memulai pembongkaran tiang monorel yang terbengkalai.

Pranomo mengatakan, jika ia akan menulis surat kepada Adhi Karya, dan memberikan mereka waktu pembongkaran tersebut selama satu bulan.

“Dalam waktu paling lama awal minggu depan ini, saya akan menulis surat kepada Adhi Karya. Sesuai dengan surat dari Kajati Jakarta, kami akan meminta mereka untuk membongkar dan kami beri waktu satu bulan,” kata Pramono.

Jika tenggat itu terlewati tanpa langkah konkret, Pemprov DKI siap turun langsung, Pramono menegaskan bahwa pembersihan kawasan Rasuna Said tidak boleh kembali tertunda.

Selain pembongkaran, Pemprov DKI telah menyiapkan pemanfaatan lahan bekas tiang monorel untuk pelebaran jalan dan pembangunan jalur pedestrian di sepanjang koridor tersebut.

Kajian Dinas Perhubungan menunjukkan pembongkaran tiang monorel akan berdampak signifikan pada kelancaran lalu lintas di kawasan Rasuna Said, yang selama ini terganggu oleh keberadaan tiang-tiang besar di median jalan.

Dari sisi korporasi, PT Adhi Karya sebelumnya menyampaikan bahwa perusahaan telah bertemu dengan Pemprov DKI membahas langkah hukum dan teknis terkait pembersihan dan pembongkaran tiang eks monorel tersebut.

“Manajemen Adhi Karya telah melakukan pertemuan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membahas langkah pendampingan hukum atas rencana pembersihan dan pembongkaran tiang eks monorail yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,” ujar Corporate Secretary Adhi Karya, Rozi Sparta.

Dalam laporan keuangannya, Adhi Karya menyebut aset tiang monorel masih tercatat sebagai Aset Tidak Lancar Lainnya pada pos Persediaan Jangka Panjang. Perusahaan tengah mengkaji potensi penurunan nilai (impairment) atas aset tersebut.

Rozi memastikan rencana pembongkaran yang dilakukan Pemprov DKI tidak akan berdampak material pada kelangsungan usaha maupun harga saham perseroan.