sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA. ID – Seorang TikToker asal Pontianak, Riezky Kabah Nizar, menjadi sorotan publik setelah mengunggah video yang dianggap menghina profesi guru.

Dalam video yang diunggah pada 9 Februari 2025 di akun TikTok @riezky.kabah, Riezky menuduh bahwa semua guru melakukan tindakan korupsi dan bersikap jahat, sehingga tidak layak dihormati.

Pernyataan kontroversial tersebut memicu reaksi keras dari berbagai kalangan, terutama para pendidik.

Pengurus Provinsi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kalimantan Barat merasa bahwa pernyataan tersebut telah mencemarkan nama baik profesi guru.

Sebagai respons, pada 26 Februari 2025, PGRI Kalbar melaporkan Riezky ke Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Polda Kalbar).

Wakil Ketua PGRI Kalbar, Masturah, menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk menjaga marwah guru di seluruh Indonesia dan berharap Riezky memberikan klarifikasi atas ucapannya.

TikToker Riezky Kabah Diamankan Polda Kalbar Usai Hina Profesi Guru

Menanggapi laporan tersebut, pihak kepolisian segera mengambil tindakan.

Pada 3 Maret 2025 sekitar pukul 23.00 WIB, Riezky diamankan di kediamannya oleh personel Polda Kalbar untuk dilakukan klarifikasi.

Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Bayu Suseno, membenarkan bahwa Riezky telah dibawa oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) untuk diperiksa lebih lanjut.

Ia menambahkan bahwa kasus ini masih dalam tahap penyelidikan untuk mendalami apakah terdapat unsur pidana dalam pernyataan yang disampaikan oleh Riezky.

Saat ini, status Riezky masih sebagai terlapor dan belum ditetapkan sebagai tersangka.

Klarifikasi TikToker Riezky Kabah

Setelah penangkapannya, Riezky memberikan klarifikasi melalui akun TikTok pribadinya.

Dalam video tersebut, ia mengungkapkan bahwa pernyataannya dipicu oleh pengalaman pribadi sebagai korban bullying oleh oknum guru di sekolahnya.

Ia menyatakan bahwa netizen tidak hanya menyalahkannya, tetapi juga harus menyalahkan guru yang membuatnya memiliki dendam terhadap profesi tersebut.

Namun, klarifikasi ini justru memicu reaksi negatif dari warganet yang menilai Riezky tidak menunjukkan penyesalan dan terkesan playing victim.

Kasus ini menjadi pembelajaran penting tentang penggunaan media sosial dan dampaknya terhadap profesi tertentu.