sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Sejalan dengan status barunya sebagai kota global, Jakarta tengah berupaya tingkatkan daya tarik wisatawan di berbagai sektor, termasuk pariwisata.

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Jakarta berkomitmen untuk melakukan pemerataan destinasi wisata melalui berbagai strategi.

Kepala Disparekraf Jakarta, Andhika Permata, menjelaskan bahwa pihaknya fokus pada pengembangan infrastruktur, destinasi wisata prioritas, pemasaran, kolaborasi dengan pihak swasta, dan pengembangan ekonomi kreatif.

“Berfokus pada pengembangan, upaya pemerataan destinasi wisata di Jakarta melibatkan berbagai inisiatif. Tujuannya nanti pada peningkatan kualitas wisata dan jumlah wisatawan yang datang,” kata Andhika, Rabu (19/6/2024).

Dalam hal pengembangan infrastruktur, Disparekraf Jakarta memprioritaskan sarana transportasi dan akomodasi.

Untuk destinasi wisata prioritas, pengembangan akan berfokus pada lokasi yang memiliki potensi besar dalam tingkatkan daya tarik wisatawan di area wisata Jakarta.

Disparekraf juga berupaya meningkatkan pemasaran wisata yang lebih efektif, termasuk pemasaran produk dan peningkatan kualitas pelayanan wisata. Andhika berharap dapat meningkatkan dukungan dari pihak swasta, seperti mendorong investasi.

Dalam pengembangan ekonomi kreatif, Disparekraf Jakarta mengembangkan kewirausahaan dan pemasaran produk ekonomi kreatif, serta perlindungan dan komersialisasi hak kekayaan intelektual.

Untuk mengatasi kendala dalam industri pariwisata, seperti kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang belum optimal dan penyajian atraksi yang kurang atraktif, Disparekraf Jakarta telah bersinergi dengan komunitas dan masyarakat.

Sejumlah program telah dijalankan, mulai dari penyelenggaraan Pop Art Jakarta, Jakarta Film Festival, hingga pembinaan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

“Kerjasama ini telah terjalin dari tahun 2020. Selain itu, kami juga membina Pokdarwis agar membantu memastikan dalam berkembangnya peluang dan tantangan pengembangan pariwisata lokal dan strategi,” ujarnya.

Pariwisata Urban dan Pencapaian SDGs

Disparekraf Jakarta juga menjalankan konsep pariwisata urban untuk mendorong pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya pada poin 11 tentang Sustainable Cities and Communities.

“Poin tersebut terkait peran Jakarta sebagai salah satu kota metropolitan terbesar di Asia Tenggara yang memiliki keunggulan dari segi atraksi, aksesibilitas, dan amenitas kota,” tambah Andhika.

Kawasan-kawasan pariwisata urban di lima kota administrasi dan satu kabupaten dibagi menjadi sembilan kategori, yaitu wisata sejarah, budaya, belanja, rekreasi, kuliner, MICE (meeting, incentive, conference, and exhibition), olahraga, religi, dan alam.

Fokus pada Wisata MICE

Andhika juga ingin menjadikan Jakarta sebagai andalan dalam wisata MICE (meeting, incentive, conference, and exhibition).

“Dari segi infrastruktur, Jakarta memiliki banyak gedung yang mendukung wisata MICE berskala internasional. Dari potensi bisnis dan ekonomi, Jakarta memiliki posisi strategis sebagai pusat keuangan terbesar di Indonesia. Hal ini dapat menjadikan Jakarta sebagai lokasi pertemuan bisnis dan konferensi tingkat tinggi,” tutur Andhika.

Promosi Budaya Betawi

Selain itu, Disparekraf Jakarta berupaya mempertahankan dan mempromosikan budaya Betawi sebagai daya tarik wisatawan. Beberapa inisiatif yang dilakukan meliputi pengembangan perkampungan Betawi, cagar budaya, dan kuliner tradisional.

“Disparekraf Jakarta terus menggaungkan budaya Betawi lewat medsos dalam merangkul wisatawan lokal dan mancanegara untuk lebih mengenal budaya ini,” tegasnya.

Disparekraf Jakarta berkomitmen memperkuat kemitraan dan sinergi dengan berbagai pihak, seperti Jakarta Experience Board, untuk mengembangkan paket wisata dengan segala fasilitas dan layanannya.

Menurut Andhika, pengembangan fasilitas ini akan membuat wisatawan nyaman berkunjung ke Jakarta.

“Secara keseluruhan, kerja sama Disparekraf Jakarta dengan berbagai pihak bertujuan untuk menghadirkan layanan pariwisata yang berkualitas. Harapannya, pariwisata Jakarta dapat mendorong sisi ekonomi, terutama kepada pelaku di bidangnya, serta memanjakan wisatawan yang datang, baik lokal maupun internasional,” tutup Andhika.

Dalam peningkatan daya tarik wisatawan terhadap pengembangan sektor wisata di Jakarta yang diupayakan Disparekraf pun semakin dirasakan.

Maya, seorang mahasiswi yang tinggal di Cawang, Jakarta Timur, mengaku cukup sering jalan-jalan ke destinasi wisata di Jakarta.

“Tempatnya strategis dan mudah diakses, memudahkan saya yang memang suka sama museum jadi betah ke sini. Selain itu pertunjukan seperti pameran sering digelar,” ucap Maya.