Tips Menghitung Soal Aritmatika Sosial pada SKD CPNS 2024, Fokus Persentase Untung Rugi dan Diskon!
HAIJAKARTA.ID- Tips menghitung soal Aritmatika sosial pada SKD CPNS 2024 agar lebih efisien.
Aritmatika sosial merupakan salah satu topik yang sering muncul dalam soal Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS, khususnya pada Tes Intelegensia Umum (TIU).
Bagi banyak peserta, menghitung persentase untung rugi serta harga jual setelah diskon bisa menjadi tantangan.
Namun, dengan pemahaman yang benar tentang rumus-rumus dasar dan latihan yang cukup, soal-soal ini sebenarnya bisa diselesaikan dengan mudah dan cepat.
Tips Menghitung Soal Aritmatika Sosial pada SKD CPNS 2024
Berikut pembahasan mengenai konsep untung rugi dan harga setelah diskon yang sering muncul dalam soal SKD TIU.
1. Menghitung Persentase Untung Rugi
Dalam dunia bisnis atau transaksi jual beli, untung dan rugi adalah dua hal yang sering terjadi. Pada soal aritmatika sosial, kita diminta untuk menghitung berapa persen keuntungan atau kerugian yang diperoleh seseorang setelah menjual suatu barang.
Untung
Untung terjadi ketika harga jual lebih besar daripada harga beli. Untuk menghitung keuntungan yang diperoleh, rumus dasar yang digunakan adalah:
Untung = Harga Jual – Harga Beli
Kemudian, untuk mencari persentase keuntungan, gunakan rumus berikut:
%Untung = (Untung / Harga Beli) × 100%
Contoh Soal: Ari membeli sebuah televisi dengan harga Rp5.000.000,00 dan menjualnya seharga Rp5.600.000,00. Berapa persen keuntungan yang didapatkan Ari?
Untung = Harga Jual – Harga Beli = Rp5.600.000 – Rp5.000.000 = Rp600.000
%Untung = (600.000 / 5.000.000) × 100% = 12%
Jadi, Ari mendapatkan keuntungan sebesar 12% dari penjualan televisi tersebut.
Rugi
Sebaliknya, rugi terjadi ketika harga jual lebih kecil daripada harga beli. Rumus dasar untuk menghitung kerugian adalah:
Rugi = Harga Beli – Harga Jual
Dan persentase kerugian dihitung dengan rumus:
%Rugi = (Rugi / Harga Beli) × 100%
2. Menghitung Harga Jual Setelah Diskon
Selain konsep untung rugi, diskon juga merupakan elemen penting dalam soal aritmatika sosial. Pada transaksi pembelian barang, diskon sering diberikan oleh penjual untuk menarik pembeli.
Cara menghitung harga setelah diskon juga sering muncul dalam soal-soal SKD CPNS.
Rumus untuk menghitung harga barang setelah diskon adalah:
Harga Setelah Diskon (HD) = (100% – %Diskon) × Harga Awal
Contoh Soal: Eva membeli sepatu yang harga awalnya Rp250.000,00 dan mendapat diskon sebesar 20%. Berapa harga yang harus dibayar Eva setelah diskon?
HD = (100% – 20%) × 250.000 = 80% × 250.000
HD = 0,8 × 250.000 = Rp200.000
Jadi, Eva hanya perlu membayar Rp200.000,00 setelah mendapat diskon 20%.
3. Latihan Soal Harga Awal Sebelum Diskon
Dalam soal aritmatika sosial, kadang-kadang yang ditanyakan adalah harga awal barang sebelum diskon, jika diketahui harga setelah diskon dan persentase diskon yang diberikan.
Contoh Soal: Harga tas Vanny setelah didiskon 25% adalah Rp900.000,00. Berapa harga tas tersebut sebelum didiskon?
Ingat bahwa:
Harga Setelah Diskon (HD) = (100% – %Diskon) × Harga Awal (HA)
Kita bisa membalik rumus ini untuk mencari harga awal:
HA = Harga Setelah Diskon / (100% – %Diskon)
Dengan memasukkan angka-angka dari soal:
HA = 900.000 / (100% – 25%) = 900.000 / 0,75
HA = Rp1.200.000,00
Jadi, harga tas sebelum didiskon adalah Rp1.200.000,00.
Soal-soal SKD CPNS terkait aritmatika sosial seperti persentase untung rugi dan harga setelah diskon bisa diatasi dengan menguasai rumus-rumus dasar yang telah dijelaskan.
Latihan secara teratur sangat disarankan untuk meningkatkan kecepatan dan ketepatan dalam menyelesaikan soal.
Tetap fokus pada pemahaman soal dan berhati-hati dalam memasukkan angka ke rumus, agar tidak salah hitung saat mengerjakan soal di ujian.