sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Viral mengenai adanya karangan bunga BEM FISIP Unair setelah mengkritik pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan gibran Rakabuming Raka.

Kritikan tersebut disampaikan oleh BEM FISIP Unair melalui karangan bunga dengan background warna hitam dan merah.

Tujuan Karangan Bunga Dari BEM FISIP Unair

Ada alasan BEM FISIP Unair pasang karangan bunga satire Prabowo-Gibran hingga akhirnya berakhir dibekukan oleh Dekanat.

Tujuan adanya karangan bunga tersebut untuk mengungkapkan ekspresi kekecewaan atas adanya rentetan fenomena yang telah terjadi selama pemilu 2024 lalu.

“Karangan bunga tersebut adalah karya seni satire yang bertujuan untuk mengungkapkan ekspresi kekecewaan atas rentetan fenomena yang terjadi selama pemilu 2024,” ujar Presiden BEM FISIP Unair Tuffahati Ullayyah Bachtiar.
Ucapan selamat lewat karangan bunga satire itu diunggah di media sosial dan viral.

Klarifikasi Dekan Soal BEM FISIP Unair Dibekukan

Dekan FISIP Unair Prof Bagong Suyanto mengaku jika bukan BEM FISIP yang dibekukan. Melainkan kepengurusan yang bertanggung jawab atas tindakan tersebutlah yang dibekukan.

“Bukan (Bekukan BEM), jadi kami membekukan kepengurusan BEM FISIP Unair. Tiga orang yang kami bekukan. Ketua BEM, wakil ketua BEM dan menteri politik,” kata Prof Bagong, dilansir dari Detik.com, Senin (28/10/2024).

Prof Bagong menegaskan, pada intinya mahasiswa harus menyampaikan aspirasi tetap dalam koridornya serta menggunakan diksi yang sesuai dengan akademik.

“Diksi yang digunakan tidak boleh di luar kultur akademik. Itu poin yang paling penting kami sampaikan,” ujarnya.

Prof Bagong ketika ditanya soal kegiatan BEM FISIP, memastikan bahwa tidak ada masalah dan diharapkan terus berjalan. Namun tidak untuk tiga petinggi BEM FISIP.

“Tapi kepengurusan tiga orang ini, saya memutuskan untuk dibekukan sementara. Karena saya belum mendengar apa alasan mereka. Kenapa mereka memilih diksi seperti itu,” jelasnya.

Dalam pertemuan antara pihak kampus dan BEM FISIP Unair, dipastikan bukan memberikan hukuman.

Namun untuk memastikan jika BEM FISIP melakukan kegiatan sesuai dengan koridor akademik. Jangan sampai kegiatannya menjadi seperti politik jalanan yang menggunakan diksi dan kata-kata kasar.