sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta optimis kebijakan pangan murah yang digulirkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menjadi solusi efektif untuk menangani masalah stunting di kalangan masyarakat berpendapatan rendah.

Program ini diharapkan dapat membantu keluarga kurang mampu memperoleh akses ke bahan makanan yang lebih terjangkau dan bergizi.

“Kegiatan pengadaan pangan murah ini sangat efektif terutama bagi masyarakat yang tergolong ekonomi rendah. Tingkat efektif di sini adalah mereka bisa membeli pangan dengan harga murah,” ujar Kepala Dinas PPAPP DKI Jakarta, Mochamad Miftahullah Tamary, saat ditemui di Jakarta Selatan pada Jumat (15/8/2024).

Kebijakan Pangan Murah Solusi Cegah Stunting

Menurut Miftah, anak-anak yang mengalami stunting membutuhkan asupan gizi yang memadai agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Melalui program pangan murah, masyarakat berpenghasilan rendah di Jakarta diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi harian anak-anak mereka, sehingga dapat mencegah dan mengurangi angka stunting.

Program pangan murah ini dinilai sejalan dengan upaya Pemprov DKI Jakarta dalam memerangi stunting.

Pemprov juga melakukan kolaborasi lintas dinas, melibatkan Dinas PPAPP, Dinas Kesehatan, dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) untuk memantau dan menangani kasus stunting secara terintegrasi.

Edukasi Gizi untuk Orang Tua

Selain program pangan murah, edukasi tentang pentingnya gizi seimbang juga terus dilakukan.

Kepala Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, Melvin Sijabat, menyampaikan bahwa penyuluhan kepada orang tua mengenai cara penyediaan makanan bergizi bagi balita adalah salah satu langkah penting dalam menangani stunting.

“Pengedukasian kami terhadap orang tua juga akan dijalankan, seperti mengingatkan untuk mengkonsumsi makanan sehat dan vitamin bagi balita. Hal ini dapat megnurangi kasus stunting yang ada,” tutur Melvin.

Di Kelurahan Tegal Parang, tercatat 21 balita terduga stunting yang saat ini tengah dalam pengawasan.

Anak-anak tersebut diberikan makanan tambahan seperti buah, telur, dan ikan, melalui kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk Puskesmas Pembantu Kelurahan, TP PKK, Dasawisma, dan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

Program Gerakan Orang Tua Asuh Anak Stunting (Go Tuntas)

Pemkot Jakarta Selatan juga menggalakkan program Gerakan Orang Tua Asuh Anak Stunting (Go Tuntas), yang mewajibkan pejabat Pemprov DKI menjadi “orang tua asuh” bagi anak-anak stunting.

Dalam program ini, pejabat terkait akan memberikan bantuan sebesar Rp1,3 juta per bulan kepada ahli gizi di Puskesmas, yang akan digunakan untuk membeli makanan bergizi bagi anak-anak stunting.