Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Trauma healing diberikan Polda Metro Jaya kepada para siswa SDN Pagi 01 Kalibaru usai insiden mobil MBG, dengan mengerahkan 10 psikolog untuk membantu memulihkan kondisi psikologis anak-anak yang terdampak peristiwa tersebut.

Trauma healing diadakan dalam upaya respon cepat atas guncangan emosional, seperti yang disampaikan Kepala Bagian Psikologi Biro SDM Polda Metro Jaya AKP Ida Bagus Gede Adi Putra Yadnya.

“Pendampingan ini dilakukan sebagai respon cepat atas guncangan emosional yang dialami para siswa, saksi, dan keluarga korban,” ujar Ida pada Kamis, (11/12/2025).

Dalam kegiatan itu, Kabag Psikologi menjelaskan jika petugas psikologi membantu para siswa untuk mengelola reaksi awal pascakejadian, memberikan rasa aman, serta kepanikan yang muncul setelah situasi trauma.

“Melalui PFA, anak-anak dan orang tua mendapatkan penguatan psikologis serta pendampingan untuk menenangkan diri setelah mengalami situasi traumatis,” ujar Ida.

Sebanyakn 10 personel psikolog dan konselor dari Polda Metro Jaya serta 5 psikolog Ikatan Psikologis Klinis (IPK) Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Jakarta diterjunkan dalam kegiatan tersebut.

Ida menjelaskan, jika mereka melakukan layanan berupa observasi awal terhadap siswa yang dinilai memerlukan penaganan lanjutan.

“Mereka memberikan layanan berupa dukungan emosional, pendampingan kepada keluarga korban, serta observasi awal terhadap siswa yang dinilai memerlukan penanganan lanjutan,” tutur Ida.

Seluruh pendampingan dilakukan dengan pendekatan yang ramah, agar para siswa dan keluarga bisa melewati masa pemulihan dengan lebih tenang.

“Kami terus berkoordinasi dengan pihak sekolah jika diperlukan, dukungan psikologis kami pastikan optimal agar siswa dan keluarga bisa melewati masa pemulihan dengan tenang,” jelas Ida.

Polda Metro jaya menegaskan komitmennya untuk selalu hadir memberikan layanan psikososial bagi masyarakat, terutama bagi anak-anak sebagai kelompok rentan yang beresiko mengalami dampak psikologis usai kejadian yang memicu trauma.

“Pendampingan ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan emosional, mengembalikan rasa aman, dan mendukung proses belajar siswa secara normal,” pungkasnya.