Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Vatikan secara resmi mengumumkan penyebab wafatnya Paus Fransiskus, pemimpin umat Katolik dunia, yang meninggal pada Senin pagi waktu setempat.

Melalui pernyataan resmi yang disampaikan Senin malam, Vatikan merilis sertifikat kematian Paus Fransiskus yang mengungkap penyebab meninggalnya adalah stroke mendadak.

Stroke Picu Koma dan Gagal Jantung

Dalam keterangan tertulis yang dikutip dari AFP, dijelaskan bahwa stroke yang menyerang secara tiba-tiba membuat Paus Fransiskus mengalami koma.

Kondisinya kemudian memburuk hingga terjadi gagal jantung yang tidak bisa dipulihkan.

Paus Fransiskus wafat pada pukul 07.35 pagi waktu setempat di kediamannya, Casa Santa Marta, yang berada dekat Basilika Santo Petrus.

Lokasi itu telah menjadi tempat tinggalnya sejak ditunjuk sebagai paus pada Maret 2013.

Vatikan Ungkap Penyebab Paus Fransiskus Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun

Sang paus, yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio, menghembuskan napas terakhir di usia 88 tahun.

Ia sempat menjalani perawatan panjang akibat infeksi polimikroba pada saluran pernapasan selama lebih dari satu bulan sebelum akhirnya berpulang.

Pengumuman dari Vatikan ini sekaligus mengakhiri spekulasi seputar kondisi terakhir Paus Fransiskus yang sempat membaik usai dirawat karena pneumonia pada Februari lalu.

Jenazah Disemayamkan di Vatikan, Argentina Tetapkan Hari Berkabung

Jenazah Paus Fransiskus disemayamkan dalam peti di Vatikan pada Senin malam sekitar pukul 20.00 waktu setempat.

Prosesi penghormatan akan berlangsung selama beberapa hari ke depan, di mana para pemimpin negara dan umat Katolik dari seluruh dunia dijadwalkan hadir memberikan penghormatan terakhir.

Sebagai bentuk penghormatan nasional, pemerintah Argentina menetapkan masa berkabung selama tujuh hari, mengingat Paus Fransiskus adalah tokoh religius paling berpengaruh yang berasal dari negara tersebut.

Paus Pertama dari Amerika, Pemimpin Gereja Katolik Sejak 2013

Paus Fransiskus menjadi tokoh bersejarah karena merupakan paus non-Eropa pertama sejak 1.200 tahun terakhir, serta paus pertama dari Benua Amerika.

Ia menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri pada 2013.

Selama lebih dari satu dekade memimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus dikenal dengan pendekatannya yang progresif terhadap isu-isu sosial, serta keberaniannya dalam mengkritik ketidakadilan global—termasuk konflik yang masih berlangsung di Gaza.