sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA. ID – Sebuah video dua wanita Aceh joget tanpa jilbab di atas panggung HUT Trans ke-43.

Kejadian ini berlokasi tepatnya di Kecamatan Jagong Jeget, Aceh Tengah.

2 Wanita Aceh Joget Tanpa Jilbab di Atas Panggung HUT Trans ke-43

Acara tersebut digelar pada Sabtu (15/2/2025) malam di Lapangan H Dimurtala, Jagong Jeget.

Dalam video yang beredar, kedua wanita terlihat menikmati musik sambil memandu para penonton yang mayoritas adalah laki-laki.

Aksi tersebut menuai berbagai reaksi dari warganet. Banyak yang menyoroti bahwa tindakan tersebut tidak mencerminkan norma dan adat setempat.

Salah satu komentar yang mencuri perhatian datang dari akun @Febru_xxxx yang menuliskan, “Adat ini sudah rusak, makanya mereka tidak tahu lagi mana yang pantas dan tidak.”

Selain itu, sejumlah warganet juga menyoroti bahwa kejadian ini berlangsung di saat Provinsi Aceh tengah berduka atas wafatnya dua ulama kharismatik dari Negeri Serambi Mekkah.

“Aceh kini sedang berduka, ulama baru saja meninggal tapi ini kok malah ada seperti ini” tulis salah seorang warganet dalam kolom komentar.

Kontroversi Seputar Acara

Peristiwa ini menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat, terutama terkait kepatuhan terhadap norma syariat Islam di Aceh.

Sejumlah pihak meminta agar penyelenggara acara memberikan klarifikasi terkait insiden ini.

Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari panitia penyelenggara maupun pihak berwenang mengenai video viral tersebut.

Namun, perbincangan di media sosial terus berlanjut dengan berbagai opini dari masyarakat terkait peristiwa ini.

Aturan Syariat di Aceh

Aceh merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang menerapkan hukum syariat Islam secara resmi.

Oleh karena itu, kejadian seperti ini kerap menjadi sorotan, baik dari warga lokal maupun pihak luar.

Masyarakat Aceh diharapkan untuk tetap menjaga nilai-nilai budaya dan agama dalam setiap perhelatan acara agar tidak menimbulkan kontroversi.

Sementara itu, pemerintah setempat diharapkan dapat menanggapi kejadian ini secara bijak untuk menghindari polemik berkepanjangan.