sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Sebuah video yang memperlihatkan aksi guru tendang siswa di atas meja di Demak mendadak viral di media sosial sejak Rabu (12/6/2025).

Dalam video tersebut, seorang guru bernama Dumadi (58), tampak berdiri di atas meja sebelum menendang kepala siswanya sebanyak dua kali.

Insiden ini terjadi di SMP Negeri 1 Karangawen, Demak. Dumadi diketahui merupakan pengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah tersebut.

Video yang beredar luas di platform X dan Instagram akun @warungjurnalis.

Kronologi Guru Tendang Siswa di Atas Meja SMPN 1 Karangawen

Peristiwa bermula saat siswa kelas VII berinisial GAM (13) tengah mengikuti ujian dengan pengawas Dumadi.

Ketika mendengar suara siulan, Dumadi menghampiri GAM dan bertanya mengenai sumber suara tersebut.

GAM menjawab bahwa siulan berasal dari luar kelas dan bahkan naik ke atas meja untuk memastikan lewat jendela.

Namun, pelaku justru ikut naik ke atas meja dan kembali bertanya apakah GAM yang bersiul.

Meski GAM sudah menegaskan bahwa dirinya tidak bersiul, Dumadi marah dan menendang kepala siswa itu sebanyak dua kali.

Korban Laporkan Kejadian ke Polisi

Tak terima dengan tindakan tersebut, orang tua GAM mendampingi anaknya melapor ke Polres Demak pada Selasa malam (10/6/2025).

Akibat tendangan itu, GAM mengalami lebam di pipi kiri dan pusing di kepala, sehingga harus dibawa ke RSUD Sultan Fatah Karangawen untuk mendapat perawatan medis.

Polisi Tindaklanjuti Kasus Kekerasan Guru

Kasat Reskrim Polres Demak, AKP Kuseni, mengatakan pihaknya langsung melakukan penyelidikan setelah video kekerasan tersebut tersebar. I

a menyebut kejadian itu terjadi saat pengawasan ujian dan pelaku telah mengakui perbuatannya.

“Pelaku mengakui tindak kekerasan kepada siswanya dan siap bertanggung jawab atas tindakan tersebut,” ujarnya, Kamis (12/6/2025).

Penanganan Dilakukan Secara Objektif

AKP Kuseni menegaskan, proses hukum akan dijalankan secara transparan dan profesional.

Ia juga membuka ruang bagi keluarga korban untuk menentukan apakah perkara ini akan dilanjutkan secara hukum atau diselesaikan secara kekeluargaan.

Kasus Berujung Damai, Keluarga Ajukan Dua Syarat

Setelah melalui proses mediasi yang difasilitasi oleh pihak sekolah dan Polres Demak, kedua belah pihak sepakat untuk berdamai.

Dalam mediasi tersebut, Dumadi menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada keluarga korban.

“Saya maafkan, tapi dengan dua syarat. Pertama, jangan sampai kejadian ini terulang. Kedua, anak saya harus bisa belajar dengan tenang di sekolah,” ujar ayah korban, Widarto.

Dinas Pendidikan Turun Tangan

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak, Haris Wahyudi Ridwan, menyatakan telah mengirimkan tim untuk mengklarifikasi dan mengonfirmasi kejadian tersebut di sekolah. Ia menyebut sanksi administrasi akan diberikan kepada guru yang bersangkutan.

“Sudah kami turunkan tim. Hasilnya masih kami tunggu karena proses klarifikasi sedang berlangsung,” kata Haris.

Reaksi Netizen Kecam Aksi Kekerasan

Video guru tendang siswa di atas meja di Demak memicu kemarahan publik.

Ratusan komentar di media sosial mengecam tindakan guru tersebut.

“Apapun alasannya, tidak dibenarkan menendang kepala siswa. Itu sangat keterlaluan!” tulis @nasyauqi.p.

“Guru seperti itu pantas dicabut lisensinya,” tambah akun @goan_nino.