Viral! Isu Mundurnya Gus Yahya, PBNU: Ikuti Informasi Resmi dan Jaga Kondusivitas
HAIJAKARTA.ID – Informasi yang menyebut Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, diminta mundur sedang ramai dibicarakan.
Menanggapi hal itu, Sekjen PBNU mengimbau seluruh pengurus agar tetap menjaga suasana tetap tenang.
Menurut laporan ANTARA pada Jumat (21/11/2025), kabar yang beredar tersebut bersumber dari risalah rapat harian Syuriyah PBNU.
Isu Mundurnya Gus Yahya
Dalam dokumen itu, Syuriyah PBNU memang meminta Gus Yahya untuk melepaskan jabatannya sebagai ketua umum.
Ada beberapa poin utama yang menjadi pertimbangan munculnya permintaan tersebut.
Pertama, rapat menilai kehadiran narasumber yang dianggap memiliki keterkaitan dengan jaringan Zionisme Internasional dalam kegiatan Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU) tidak sejalan dengan nilai-nilai dan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah An Nahdliyah.
Bahkan dinilai bertentangan dengan Muqaddimah Qanun Asasi NU.
Kedua, penyelenggaraan AKN NU dengan narasumber yang terkait jaringan Zionisme Internasional, terlebih di tengah situasi genosida dan sorotan keras dunia terhadap Israel, dianggap memenuhi kriteria pelanggaran sebagaimana diatur dalam Pasal 8 huruf a Peraturan Perkumpulan NU Nomor 13 Tahun 2025.
Pasal tersebut mengatur pemberhentian tidak hormat bagi fungsionaris yang melakukan tindakan yang mencemarkan nama baik organisasi.
Ketiga, rapat juga menyoroti tata kelola keuangan di lingkungan PBNU yang dinilai berpotensi melanggar ketentuan syariat, aturan perundang-undangan, serta Pasal 97–99 ART NU.
Pelanggaran itu disebut dapat membahayakan keberlangsungan badan hukum Perkumpulan NU.
Berdasarkan tiga poin tersebut, Rapat Harian Syuriyah memutuskan untuk menyerahkan keputusan akhir kepada Rais Aam bersama dua Wakil Rais Aam.
Hasil Musyawarah
Hasil musyawarah mereka kemudian menetapkan bahwa KH Yahya Cholil Staquf harus mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PBNU dalam waktu tiga hari sejak keputusan itu diterima.
Jika dalam tenggat waktu tersebut tidak ada pengunduran diri, Syuriyah PBNU akan mengambil langkah memberhentikan Gus Yahya dari jabatannya.
Risalah rapat tersebut ditandatangani langsung oleh Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar.
Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, mengimbau seluruh pengurus NU di semua level mulai dari PBNU, PWNU, PCNU, MWCNU hingga Ranting, agar tetap tenang dan menjaga situasi tetap kondusif di tengah dinamika yang sedang terjadi di internal organisasi.
Gus Ipul menegaskan bahwa apa yang berlangsung saat ini adalah urusan organisasi yang wajar dan sedang ditangani langsung oleh jajaran Syuriah PBNU sesuai mekanisme internal.
“Ini dinamika organisasi yang sedang berjalan. Saya minta semua pengurus dan warga NU tetap tenang, tidak terbawa arus berita yang menyesatkan, dan tidak memperbesar kesalahpahaman,” ujar Gus Ipul di Jakarta, dilansir ANTARA, hari ini.
Ia juga meminta para pengurus di setiap tingkatan untuk terus memperkuat konsolidasi, menjaga persatuan, dan menahan diri dari tindakan atau pernyataan yang bisa memperkeruh suasana.
“Ikuti seluruh perkembangan hanya melalui informasi resmi yang disampaikan jajaran Syuriah PBNU. Jangan terpengaruh kabar yang tidak jelas sumbernya,” kata dia, dikutip dari Kompas.
Menurut Gus Ipul, seluruh proses saat ini berada di bawah kewenangan tertinggi PBNU, yaitu Syuriah PBNU yang dipimpin oleh Rais Aam dan dua Wakil Rais Aam.
“Kita serahkan sepenuhnya kepada Rais Aam dan para wakilnya. Insyaallah semua akan diselesaikan dengan baik, proporsional, dan sesuai adab organisasi,” ujarnya.
Ia juga mengajak warga NU untuk memperbanyak selawat dan menjaga ketenangan hati.
Ia memastikan dinamika yang terjadi akan dituntaskan melalui mekanisme organisasi yang sah serta penuh kehati-hatian.
“Mari tetap menjaga suasana teduh. Perbanyak selawat, jangan ikut menyebarkan kabar yang tidak pasti,” kata dia.

