Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Fenomena tak biasa terjadi saat ditemukannya seekor orangutan di pinggir jalan Poros Bengalon–Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Peristiwa yang terjadi pada Kamis, 11 Desember 2025 itu terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.

Orangutan di Pinggir Jalan Kutai Timur Viral

Dalam rekaman yang beredar, tampak seekor orangutan berjalan di tepi jalan dengan raut kebingungan.

“Seekor orangutan muncul di pinggir Jalan Poros Bengalon-Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, pada Kamis, 11 Desember 2025,” dilansir dari unggahan akun Instagram @voxindonesia.id

Sejumlah pengendara terlihat menghentikan kendaraannya untuk mengamati, bahkan ada yang memberikan pisang kepada satwa dilindungi tersebut.

Dugaa Penyebab Orangutan di Pinggir Jalan Kutai Timur

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, M Ari Wibawanto, membenarkan adanya kejadian orangutan di pinggir jalan tersebut.

Ia mengatakan pihaknya langsung bergerak setelah menerima laporan dari masyarakat dan video yang beredar luas.

“Benar, kami menerima laporan terkait kemunculan orangutan di jalur Bengalon–Kaliorang,” kata Ari Wibawanto.

Menindaklanjuti hal itu, BKSDA Kalimantan Timur bersama Conservation Action Network (CAN) segera mengerahkan tim ke lokasi untuk melakukan pemantauan dan observasi.

Menurut Ari, hingga saat ini tim masih melakukan pengamatan lapangan guna memastikan kondisi dan asal-usul satwa tersebut.

Ia menduga orangutan di pinggir jalan tersebut merupakan individu yang sebelumnya pernah direhabilitasi dan dilepasliarkan ke habitat alaminya.

“Kami menduga orangutan ini adalah hasil rehabilitasi yang sudah dilepasliarkan. Namun, kami masih menunggu hasil observasi tim di lapangan,” ujarnya.

Ari menekankan bahwa penanganan harus dilakukan secara hati-hati agar tidak menimbulkan konflik antara manusia dan satwa liar, serta demi keselamatan orangutan itu sendiri.

BKSDA Kalimantan Timur mengimbau masyarakat dan pengguna jalan untuk tidak mendekati, apalagi memberi makan orangutan di pinggir jalan.

Interaksi langsung dengan satwa liar dapat membahayakan manusia sekaligus mengganggu perilaku alami orangutan.

Pihak BKSDA juga meminta warga segera melapor apabila kembali melihat keberadaan orangutan atau satwa dilindungi lainnya di sekitar permukiman atau jalur umum.