sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Sebuah video viral di media sosial menampilkan seorang pemuda yang memamerkan gaji pencuci tray MBG.

Aksinya langsung memantik sorotan warganet karena jumlah gaji yang diterimanya dinilai jauh lebih besar dibandingkan gaji guru honorer yang rata-rata hanya Rp300 ribu per bulan.

Gaji Pencuci Tray MBG

Video yang dibagikan akun Instagram @fakta.indo pada Kamis (25/9/2025) memperlihatkan seorang pemuda berinisial AN tampak sumringah ketika membuka amplop gajinya sebagai pencuci tray MBG.

Sambil menyebut doa, AN membuka amplop berisi pecahan uang Rp50 ribu.

Ia pun tampak penuh rasa syukur.

“Bismillah, semoga berkah,” ucapnya sebelum menghitung gajinya. Setelah selesai, ia kembali mengucap rasa syukur.

“Alhamdulillahirobbil’alamin,” kata AN dengan ekspresi terharu.

Meski nominal pastinya tidak diungkap, sejumlah warganet menghitung bahwa gaji pencuci tray MBG tersebut mencapai sekitar Rp1,8 juta untuk kerja selama 18 hari.

Reaksi Netizen

Video tersebut memunculkan beragam reaksi.

Banyak netizen ikut bahagia dan mendoakan AN yang bekerja dengan tulus di dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Mereka menilai program ini tak hanya membantu gizi anak, tapi juga membuka lapangan kerja baru.

“Mending kerja cuci tray MBG nggak sih daripada jadi guru honorer. Semangat terus untuk guru honorer.” tulis @hanimarl

“Respect bro, berkah ya. Rp1,8 juta itu cukup untuk orang yang pandai bersyukur, dibanding gaji Rp5 juta tapi masih sering mengeluh.” ujar @wildanbdr_

“Reflek ikut ngitung, alhamdulillah dapat Rp1,8 juta.” kata @syahid18

Program MBG dan Kontroversinya

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sendiri merupakan inisiatif pemerintah untuk menekan angka stunting dan meningkatkan gizi anak sekolah dari PAUD hingga SD.

Presiden Prabowo menyebut sejak dijalankan pada Januari 2025, MBG telah membuka 290 ribu lapangan kerja di 5.800 dapur di 38 provinsi, serta melibatkan 1 juta petani, nelayan, peternak, hingga UMKM.

Namun, di balik manfaatnya, program ini juga menuai kritik.

Selain kontroversi soal perbandingan gaji pencuci tray MBG dengan guru honorer, kasus keracunan makanan MBG di sejumlah daerah masih terus terjadi meski pemerintah telah menggelontorkan anggaran Rp335 triliun dalam APBN 2026.