Wali Kota Bogor Targetkan Nol Kasus Stunting pada Tahun 2026, Usai Diapresiasi Jokowi
HAIJAKARTA.ID – Usai diapresiasi, Hery Antasari, Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor targetkan nol kasus stunting pada tahun 2026, Selasa (11/6/2024).
Presiden Jokowi memberikan apresiasi tersebut saat meninjau kegiatan pengukuran dan intervensi penanganan stunting di Posyandu Wijaya Kusuma, Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
“Pak Jokowi bilang bagus,” ucap Hery.
Hery mengungkapkan bahwa Pemkot Bogor menargetkan angka kasus stunting di Bogor turun hingga nol persen pada tahun 2026.
Langkah-langkah Pemkot Bogor
Untuk mencapai target tersebut, Pemkot Bogor akan melakukan berbagai langkah, termasuk:
1. Penimbangan dan Pengukuran Anak Secara Berkala
Memastikan setiap anak mendapatkan penimbangan dan pengukuran yang rutin untuk memantau pertumbuhan mereka.
2. Pencegahan dengan Pemberian Bantuan Pangan
Menyediakan bantuan pangan, seperti pemberian telur dari ASN dan program Bapak Asuh, khususnya bagi keluarga yang ekonominya kurang mampu.
“Ada intervensi dan inovasi yang kami lakukan seperti pemberian bantuan telur dari ASN hingga Program Bapak Asuh. Karena stunting ini ada di keluarga-keluarga tidak mampu, yang akses ekonominya tidak bagus,” lanjut Hery.
Proses dan Inovasi yang Diapresiasi
Hery menjelaskan bahwa langkah-langkah Pemkot Bogor dalam menurunkan angka stunting melibatkan beberapa upaya, antara lain:
Target 100% Balita Ditimbang dan Diukur: Menjamin semua balita di Kota Bogor mendapatkan pengukuran dan penimbangan.
Skrining Ibu Hamil dan Calon Pengantin: Melalui program Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting selama Juni 2024, yang mencakup skrining ibu hamil dan calon pengantin untuk mencegah stunting sejak dini.
“Yang kami laporkan yakni perihal inovasi dan dua langkah proses dulu. Sebenarnya ada lima langkah namun kali ini hanya ada 2 dan Pak Jokowi apresiasi itu,” ungkap Hery.
Data Stunting di Kota Bogor
Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI), target prevalensi stunting adalah sebesar 18,8 persen.
Sementara itu, prevalensi stunting di Kota Bogor pada tahun 2024 tercatat sebesar 18,2 persen.
Hal ini menunjukkan bahwa kasus stunting di Kota Bogor sudah lebih rendah dari angka yang ditargetkan.
“Pentapan target kita sekarang berlandaskan dan sesuai dari target SKI 18,8 dan itu sudah terlewati,” ujar Hery.
Pemkot Bogor optimis dapat mencapai target nol kasus stunting pada tahun 2026.
Pujian dari Presiden Jokowi menjadi motivasi tambahan untuk terus meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat di Kota Bogor.