sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Sebuah semburan air keluar dari sumur bor di Sampang menggemparkan dunia maya.

Semburan air ini mencapai ketinggian 20 meter dari sumur bor di sampang ini berlokasi tepatnya di Desa Pandan, Kecamatan Omben, Sampang, Madura.

Semburan air tersebut diduga bercampur dengan gas, menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga setempat.

Kapolsek Omben, AKP Budi Nugroho, mengonfirmasi bahwa anggotanya telah mengecek langsung lokasi kejadian yang berada di Dusun Batu Naong, Desa Pandan, di perbatasan antara Desa Pandan dan Desa Karang Gayam.

“Memang benar, air keluar setelah dilakukan pengeboran sedalam 90 meter. Pengeboran ini berjalan kurang lebih 1 bulan lamanya,” ujar AKP Budi Nugroho pada Jumat (2/8/2024).

Kronologi Semburan Air Keluar dari Sumur Bor di Sampang

Dirham, salah satu warga Desa Pandan, mengungkapkan bahwa semburan air mulai terdengar sekitar pukul 01.00 WIB dengan suara yang sangat keras dari sumur bor tersebut.

Tak lama kemudian, air keruh menyembur setinggi 18-20 meter.

“Setelah ramai melakukan pengeboran, terdapat semburan air yang warnanya keruh. Tingginya itu sekitar 18-20 meteran kala itu,” kata Dirham.

Kaget dengan kejadian tersebut, warga segera mendatangi lokasi semburan.

Pada pagi harinya, semakin banyak warga yang datang untuk melihat fenomena tersebut.

Dirham menambahkan bahwa semburan air sekarang sudah mulai bening, meskipun tetap tinggi.

“Kalau sekarang airnya sudah tidak keruh lagi alias bening,” imbuhnya.

Namun, di hari kedua, semburan air semakin besar dan ternyata mengeluarkan air asin.

Fenomena semburan air ini masih dalam pantauan pihak berwenang untuk memastikan keselamatan warga sekitar dan meminimalisir risiko yang mungkin timbul akibat adanya gas yang bercampur dengan air.

Fenomena ini menarik perhatian banyak netizen di media sosial setelah video semburan tersebut menjadi viral.

Reaksi Netizen Terhadap Semburan Air Keluar dari Sumur Bor di Sampang

Video semburan air yang tersebar di media sosial memicu beragam komentar dari netizen.

Beberapa di antaranya merasa senasib dengan warga Desa Pandan yang mengalami kesulitan air.

“Kerasa banget sulit kalo kekurangan air, tempat saya tinggal juga awalnya belum masuk PDAM, saya usaha banget bolak balik kantor PDAM biar bisa disambungkan pipa itu kewilayah perumahan, alhamdulillah sudah terpasang,” tulis akun @maheswari***.

Ada juga yang memberikan penjelasan ilmiah terkait fenomena tersebut dan menyarankan intervensi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

“Sekelas pabrik biasanya akan melakukan pengeboran di angka 40 meter. Jika ini kedalamannya sudah mencapai 90 meter harusnya ditutup. BPBD harus turun tangan sebab bisa jadi bencana air bercampur dengan gas,” tulis akun @andikapraset***.

Di sisi lain, beberapa netizen membenarkan kedalaman pengeboran 90 meter yang dilakukan warga di daerah yang sulit mendapatkan air.

“Untuk yang didaerah susah air, sudah wajar mengebor diatas kedalaman 50 meter jadi tidak heran,” tulis akun @abumujah***.