Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA. ID – Platform digital telah menjadi tempat favorit anak muda dalam mencari pekerjaan.

Namun, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI mengingatkan untuk lebih hati-hati karena penipuan lowongan kerja semakin marak.

Waspadai Penipuan Lowongan Kerja di Platform Digital

Berikut tips dan panduan agar kamu tidak terjebak.

Semakin masifnya penggunaan platform digital membuka peluang bagi oknum tidak bertanggung jawab untuk menyebar informasi palsu.

Kepala Biro Humas Kemnaker RI, Sunardi Manampiar Sinaga, menyatakan bahwa masyarakat harus selalu melakukan verifikasi terhadap informasi lowongan kerja yang ditemukan.

“Kami minta masyarakat memeriksa ulang info lowongan, baik melalui website resmi, media sosial perusahaan, atau menghubungi langsung pihak terkait,” ujar Sunardi.

Masyarakat juga diimbau melapor jika merasa dirugikan.

“Jangan ragu lapor ke polisi, karena penipuan lowongan kerja adalah tindak pidana,” tambahnya.

Cara Memastikan Kredibilitas Lowongan Kerja

Untuk menghindari jebakan lowongan kerja palsu, ada beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan:

1. Verifikasi Sumber Informasi

Pastikan lowongan kerja berasal dari platform resmi perusahaan atau mitra terpercaya. Hindari iklan yang menggunakan email dengan domain umum, seperti @gmail.com atau @yahoo.com.

2. Perhatikan Tawaran yang Tidak Masuk Akal

Hati-hati dengan tawaran gaji tinggi untuk pekerjaan yang tidak spesifik atau terlalu mudah.

3. Jangan Bayar untuk Proses Rekrutmen

Jika diminta uang untuk administrasi, pelatihan, atau seragam, itu adalah tanda modus penipuan. Proses rekrutmen resmi tidak pernah memungut biaya.

4. Telusuri Kredibilitas Perusahaan

Pastikan perusahaan memiliki informasi lengkap, seperti alamat fisik, website resmi, dan jenis usaha yang sesuai hukum.

Ciri-ciri Lowongan Kerja Palsu

Kemnaker telah mengidentifikasi beberapa tanda yang perlu diwaspadai:

  1. Tawaran gaji yang tidak masuk akal tinggi untuk posisi yang tidak spesifik
  2. enggunaan alamat email tidak resmi, seperti yang menggunakan domain umum (contoh: @gmail.com)
  3. Tidak ada informasi jelas terkait alamat perusahaan, tanggung jawab pekerjaan, atau syarat-syarat yang logis
  4. Permintaan transfer uang untuk biaya administrasi, pelatihan, atau seragam kerja
  5. Proses perekrutan dilakukan secara tidak transparan, seperti wawancara instan via chat tanpa konfirmasi formal.

Kemnaker Buka Layanan Pengaduan

Bagi yang merasa menjadi korban, Kemnaker menyediakan layanan pengaduan resmi melalui website mereka dan hotline di 1500 630.

Selain itu, platform penyedia lowongan kerja juga diminta lebih teliti dalam memverifikasi informasi yang dipublikasikan.

Dengan langkah-langkah di atas, diharapkan para pelamar kerja lebih cerdas dalam mencari peluang karier.