Waspada! Ini Ciri-Ciri Makanan yang Mengandung Minyak Babi, Jangan Sampai Ketipu
HAIJAKARTA.ID – Waspada! Ini Ciri-Ciri Makanan yang Mengandung Minyak Babi. Bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam, kehalalan makanan menjadi perhatian utama.
Salah satu bahan yang sering menjadi kekhawatiran adalah minyak babi atau lard, yang digunakan dalam pengolahan berbagai makanan, khususnya pada produk impor atau jajanan non-halal.
Penggunaan minyak babi kembali jadi sorotan setelah kasus Ayam Goreng Widuran di Solo yang ternyata menggoreng kremesannya dengan minyak babi.
Dari itu, pelanggan beranggapan bahwa penggunaan minyak babi bisa membuat rasa makanan lebih enak.
Lalu, seperti apa sebenarnya makanan yang mengandung minyak babi? Apakah benar bisa bikin lebih gurih? Dan apakah aman dikonsumsi?
Apa itu Minyak Babi?
Dikutip dari The Spruce Eats (14/01/23) minyak babi atau lard berasal dari 100% lemak babi. Lemak babi memang sudah umum digunakan untuk memasak.
Lemak babi tersebut diambil dari bagian perut, bokong, dan bahu babi. Biasanya minyak babi disimpan dalam bentuk padat dan warnanya putih krem.
Minyak babi memiliki rasa yang netral, tidak berbau, bahkan ada yang tidak berasa. Itu semua tergantung dengan proses pengolahan lemak babi menjadi minyak babi.
Sedangkan menurut Dosen Program Studi Gizi Universitas Aisyiyah (Unisa) Jogja, Agil Dhiemitra Aulia Dewi, minyak babi umumnya lebih kental daripada minyak goreng biasa.
“Minyak babi ini kan dari hewani, jadi berlemak dan lebih kental. Dan warnanya tidak kuning seperti minyak kelapa sawit yang terbuat dari tumbuhan (nabati),” ujar Agil
Apakah Minyak Babi berbahaya?
Menurut dr. Eunike Kiki M. Sitompul didkutip dari Alodokter, Minyak babi dalam makanan, secara kesehatan tidak dianjurkan, sama seperti minyak dari hewani lainnya.
Dapat dikonsumsi namun dalam batasan tertentu. tapi hal ini tidak berlaku dari segi hukum agama. Efek dari pemakaian minyak hewani atau minyak babi ini dapat merugikan kesehatan adalah:
- obesitas
- meningkatnya kadar kolesterol darah
- gangguan pada pembuluh darah
Dalam jangka panjang, menimbulkan penyakit kronis seperti hipertensi, penyakit jantung, gangguan ginjal, dan lainnya
Ciri-Ciri Makanan yang Mengandung Minyak Babi
Bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam, penting untuk mengetahui ciri-ciri makanan yang kemungkinan mengandung minyak babi.
1. Aroma dan Rasa Lebih Gurih dari Biasanya
Makanan yang dimasak dengan minyak babi cenderung memiliki aroma khas yang lebih tajam dan rasa gurih yang berbeda dibandingkan dengan makanan yang digoreng menggunakan minyak nabati. Bagi yang peka, aroma ini bisa terasa menyengat atau menyerupai lemak hewani.
2. Tekstur Makanan Lebih Renyah dan Lembut
Minyak babi membuat makanan seperti kue kering, biskuit, atau roti menjadi lebih lembut di dalam dan renyah di luar. Jika Anda menemukan produk yang memiliki tekstur seperti ini secara tidak biasa, terutama pada makanan impor, sebaiknya periksa komposisinya.
4. Tidak Ada Label Halal
Makanan yang tidak memiliki label halal, terutama produk impor dari negara dengan mayoritas non-Muslim, harus diwaspadai. Banyak produk snack, mi instan, kue, dan roti dari luar negeri yang menggunakan minyak babi tanpa penjelasan rinci.
5. Harga Produk Lebih Murah dari Biasanya
Dalam beberapa kasus, makanan yang menggunakan minyak babi bisa dijual lebih murah karena biaya produksinya lebih rendah dibandingkan menggunakan mentega atau minyak sayur premium. Jika harga terlalu murah dan mencurigakan, perlu hati-hati.