Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – BPBD DKI keluarkan peringatan dini longsor di sejumlah wilayah Jakarta sepanjang Desember 2025.

BPBD DKI keluarkan peringatan dini longsor di sejumlah wilayah Jakarta disampaikan seiring prakiraan peningkatan curah hujan yang memicu gerakan tanah, terutama di wilayah dengan tingkat kerentanan menengah hingga tinggi.

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, menjelaskan bahwa pemetaan wilayah rawan longsor dilakukan melalui analisis tumpang susun antara peta zona kerentanan gerakan tanah dan peta prakiraan curah hujan bulanan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Selain itu, BPBD juga merujuk pada data serta informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

“Berdasarkan analisis tersebut, terdapat beberapa wilayah di Provinsi DKI Jakarta yang masuk dalam zona kerentanan menengah hingga tinggi terhadap gerakan tanah, terutama apabila curah hujan berada diatas normal,” ucap Iswana.

Wilayah dengan tingkat kerentanan menengah hingga tinggi tersebar di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Untuk Jakarta Selatan, kawasan yang perlu mendapat perhatian meliputi Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pasar Minggu, serta Pesanggrahan.

Sementara di Jakarta Timur, wilayah rawan longsor berada di Kecamatan Cipayung, Ciracas, Kramatjati, Makasar, dan Pasar Rebo.

Isnawa menjelaskan, pada zona kerentanan menengah, potensi gerakan tanah dapat terjadi apabila curah hujan berada di atas normal, khususnya di kawasan yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan, maupun lereng yang telah mengalami gangguan.

Adapun pada zona kerentanan tinggi, potensi longsor dinilai lebih besar karena pergerakan tanah lama berpeluang kembali aktif ketika dipicu hujan lebat yang berlangsung dalam durasi panjang.

“Walaupun Jakarta dikenal sebagai wilayah perkotaan, potensi longsor tetap ada, khususnya di area dengan kontur tertentu dan kondisi tanah yang rentan. Karena itu, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan,” ujarnya.

BPBD DKI Jakarta pun mengimbau para lurah, camat, serta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah antisipasi selama musim hujan.

Warga diminta segera melaporkan tanda-tanda awal potensi longsor, seperti munculnya retakan tanah, pohon atau tiang yang mulai miring, hingga terjadinya longsoran kecil di sekitar permukiman.

“Upaya mitigasi dan kesiapsiagaan menjadi kunci. Kami mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah pencegahan sejak dini, terutama saat intensitas hujan meningkat,” pungkasnya.