Waspada! Potensi Cuaca Ekstrem di Jakarta saat Musim Hujan
HAIJAKARTA.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi cuaca ekstrem di Jakarta saat musim hujan.
Wilayah Jakarta dan sekitarnya saat ini mulai memasuki musim hujan.
Adanya potensi cuaca eksrem dalam masa peralihan ini terjadi terutama pada sore hingga malam hari.
“Dalam beberapa hari terakhir hujan mulai turun di wilayah Jakarta dan sekitarnya, terutama pada sore hingga malam hari,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto kepada wartawan, Sabtu (25/10/2025).
BMKG memprediksi sebagian wilayah Indonesia termasuk Jakarta diperkirakan mulai memasuki musim hujan pada periode Oktober-November 2025.
Fenomena ini merupakan masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan yang ditandai dengn hujan lokal berintensitas sedang hingga lebat.
Hujan di wilayah Jakarta dan sekitarnya juga disertai petir dan angin kencang.
“Oktober-November masih bagian pancaroba, Desember-Februari adalah musim hujannya. Puncak hujan untuk Jakarta sekitar Januari-Februari,” tutur Guswanto.
Oleh karena itu, BMKG mengingatkan dan mengimbau kepada pemerintah daerah (pemda) untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem, khususnya selama masa peralihan dan puncak musim hujan.
“Beberapa langkah yang disarankan antara lain, pembersihan saluran drainase dan sungai untuk mencegah banjir. Penyiapan sistem peringatan dini dan evakuasi,” tuturnya
“Koordinasi lintas sektor untuk penanganan bencana hidrometeorologi. Sosialisasi kepada masyarakat terkait potensi hujan lebat, angin kencang, dan tanah longsor,” imbuh dia.
Pemprov DKI Siagakan 1.200 Pompa Air
Memasuki musim hujan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiagakan 1.200 pompa air untuk mencegah banjir di JAkarta.
Staf Khusus Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Chico Hakim mengatakan Pramono Anung telah memberikan instruksi tegas kepada Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta untuk mempercepat persiapan menghadapi cuaca ekstrem.
“Siagakan seluruh pompa air, termasuk 600 pompa portabel dan 600 pompa statis, serta perbaiki armada mobil pompa untuk respons cepat,” tuturnya.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan wali kota dan suku dinas untuk membersihkan saluran air di tingkat kecamatan.
Meminta antisipasi banjir kiriman melalui monitoring instensif sungai-sungai, serta Dinas SDA DKI Jakarta yang telah menyiapkan sejumlah langkah konkret, seperti melakukan pengerukan dan normalisasi lebih dari 100 km saluran air dan sungai prioritas.
“Pembangunan dan perkuatan tanggul mitigasi banjir rob, seperti di Jalan Mandala Bahari, Baywalk Pluit, dengan progres capping beam untuk kestabilan struktur,” ujarnya.
