Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Tarif LRT Jakarta rute Pegangsaan Dua–Velodrome ternyata mencapai Rp160.000 per perjalanan jika tanpa subsidi dari pemerintah.

Namun, berkat kebijakan subsidi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, masyarakat hanya membayar Rp5.000 per sekali naik.

Kebijakan ini menjadi bukti nyata komitmen Pemprov dalam menghadirkan transportasi publik yang terjangkau dan ramah lingkungan.

Tarif LRT Jakarta Tanpa Subsidi Capai Rp160 Ribu

Corporate Secretary LRT Jakarta, Sheila Indira Maharsi, menjelaskan bahwa tarif LRT Jakarta atau tarif keekonomian mencapai Rp160.000 karena mencakup seluruh biaya operasional tanpa subsidi.

“Tarif keekonomian itu adalah tarif riil per penumpang tanpa dukungan pemerintah, yang nilainya sekitar Rp160.000,” terangnya pada Rabu (12/11/2025).

Menurut Sheila, tingginya tarif asli menunjukkan besarnya beban biaya yang ditanggung Pemprov DKI agar masyarakat tetap bisa menikmati layanan transportasi modern dengan harga terjangkau.

Menanggapi kabar yang beredar soal tarif LRT Velodrome–Manggarai yang disebut mencapai Rp60.000, Sheila menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.

“Pemerintah tetap berkomitmen untuk menjaga agar tarif LRT Jakarta dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan, subsidi diberikan bukan hanya untuk efisiensi, tetapi juga demi kemanfaatan sosial yang lebih luas bagi warga Jakarta.

Rute Baru Fase 1B Bisa Tekan Tarif Riil

Rencana pengoperasian LRT Jakarta fase 1B yang menghubungkan Velodrome hingga Manggarai diharapkan mampu meningkatkan jumlah penumpang dan menekan biaya operasional per orang.
“Dengan meningkatnya jumlah pengguna setelah rute Manggarai beroperasi, tarif keekonomian per penumpang akan menurun, sehingga kebutuhan subsidi ikut berkurang,” jelas Sheila.

Ia menegaskan, seluruh biaya operasional dan sistem pendukung lainnya termasuk dalam perhitungan tarif keekonomian, namun pemerintah menutup selisih biayanya melalui skema Public Service Obligation (PSO).

Sheila juga menyampaikan bahwa keberadaan subsidi bukan hanya soal harga murah, tetapi juga bagian dari strategi pemerintah untuk mendorong masyarakat beralih ke transportasi ramah lingkungan seperti LRT Jakarta.

“Pemerintah menanggung selisih antara tarif keekonomian dan tarif yang dibayar penumpang melalui subsidi agar layanan publik tetap berkelanjutan,” paparnya.

Cara Membeli Tiket LRT Jabodebek Tanpa Kartu atau Dompet Digital

Bagi kamu yang belum memiliki kartu elektronik atau tidak menggunakan dompet digital, tak perlu khawatir.

LRT Jabodebek menyediakan beberapa alternatif mudah untuk membeli tiket agar tetap bisa menikmati perjalanan tanpa hambatan.

Berikut beberapa cara yang bisa kamu pilih:

1. Datang ke Loket Pembelian Tiket

Beberapa stasiun LRT Jabodebek masih menyediakan loket fisik bagi penumpang yang ingin membeli tiket perjalanan sekali jalan secara langsung. Petugas akan membantu proses transaksi hingga tiket siap digunakan.

2. Gunakan Mesin Tiket Otomatis (Vending Machine)

Mesin ini tersebar di sejumlah stasiun dan sangat mudah dioperasikan. Cukup ikuti petunjuk di layar, pilih tujuan perjalanan, lalu lakukan pembayaran sesuai instruksi untuk mendapatkan tiket.

3. Unduh Aplikasi Access by KAI

Aplikasi resmi ini mendukung berbagai metode pembayaran digital seperti GoPay, LinkAja, dan QRIS. Setelah mendaftar dan mengisi saldo, kamu bisa membeli tiket digital langsung dari ponsel tanpa perlu antre di loket.