sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID- Tradisi unik khas Betawi yang masih dilestarikan ini masih eksis hingga sekarang loh!

Suku Betawi memiliki keanekaragaman budaya yang sangat menarik untuk dieksplor, beberapa tradisi  unik masih eksis hingga sekarang.

Beberapa tradisi unik tersebut Masih dilestarikan karena memiliki nilai-nilai tradisi yang mengajarkan makna kehidupan kepada manusia untuk saling menjaga kerukunan satu sama lain.

Untuk mengenal lebih dalam tentang tradisi masyarakat Betawi, yuk simak tradisi masyarakat Betawi yang masih eksis dilakukan hingga sekarang.

1. Nyorog

Tradisi Unik Khas Betawi yang Masih Dilestarikan
Ilustrasi tradisi Nyorog (foto: Google.com)

Tradisi unik khas Betawi yang masih dilestarikan pertama adalah Nyorog.

Nyorog adalah tradisi membawakan makanan dari orang yang lebih muda ke rumah saudaranya yang lebih tua atau dituakan. Nyorog sendiri berasal dari bahasa Betawi yang artinya menghantar.

Tradisi ini biasa dilakukan seminggu sebelum puasa. Tujuannha adalah untuk menjaga tali silaturahmi antar keluarga dan menghormati orang atau tokoh yang dituakan.

2. Palang Pintu

Tradisi Unik Khas Betawi yang Masih Dilestarikan
Ilustrasi Palang Pintu (foto: Google.com)

Palang Pintu merupakan tradisi laga pencak silat, adu pantun, hingga pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan salawat.

Palang Pintu merupakan dari upacara pernikahan masyarakat Betawi. Palang pintu menggabungkan seni beladiri dengan seni sastra berupa pantun.

Tradisi palang pintu merupakan simbol ujian yang harus dilalui mempelai laki-laki untuk meminang pihak perempuan.

Jawara dari daerah asal laki-laki harus bisa mengalahkan jawara yang berasal dari pihak perempuan.

3. Roti Buaya

Tradisi Unik Khas Betawi yang Masih Dilestarikan
Ilustrasi Roti Buaya (foto: Google.com)

Roti berbentuk buaya adalah hal yang wajib ada saat upacara pernikahan masyarakat Betawi.

Rata-rata panjang Roti Buaya mencapai 50 sentimeter hingga 1 meter, dibawa oleh mempelai pria saat acara pernikahan.

Roti Buaya sendiri merupakan inspirasi dari binatang buaya yang hanya kawin sekali seumur hidup. Masyarakat Betawi mengharapkan dengan tradisi ini pernikahan bisa langgeng dan pasangan akan saling setia satu sama lain.

Pada pelaksanaannya, mempelai pria akan membawa sepasang Roti Buaya besar dan buaya kecil yang diletakkan di atas Roti Buaya besar yang disimbolkan sebagai buaya wanita.

4. Lenong

Tradisi Unik Khas Betawi yang Masih Dilestarikan
Ilustrasi tradisi lenong (foto: Google.com)

Tradisi unik khas Betawi yang masih dilestarikan selanjutnya adalah Lenong.

Lenong adalah kesenian teater tradisional rakyat Betawi yang dibawakan dalam dialek Betawi.

Kesenian ini diiringi musik gambang kromong dengan berbagai alat musik seperti gambang, kromong, gong, gendang, kempor, suling, dan kecrekan, serta alat musik asal Tionghoa seperti tehyan, kongahyang, dan sukong.

Lenong mulai berkembang di Indonesia pada abad ke-20, dahulu ditampilkan dengan cara mengamen dari satu kampung ke kampung lainnya.

5. Bikin Rume

Tradisi Unik Khas Betawi yang Masih Dilestarikan
Ilustrasi Bikin Rume (foto: Google.com)

Tradisi Bikin Rume merupakan upacara masyarakat Betawi saat melakukan syukuran saat hendak membangun rumah.

Bagi warga Betawi, membangun rumah merupakan kegiatan yang sakral karena melibatkan perhitungan, pantangan, hari baik dan keselamatan bagi yang menempati rumah nantinya.

Tradisi melewati beberapa agenda musyawarah keluarga, membahas jenis rumah yang akan dibangun, ketersediaan lahan, biaya pembangunan, arah bangunan rumah, hingga penentuan hari dibangunnya rumah.

6. Ruwahan

Tradisi Unik Khas Betawi yang Masih Dilestarikan
Ilustrasi tradisi Ruwahan (foto: Google.com)

Tradisi unik khas Betawi yang masih dilestarikan selanjutnya adalah Ruwahan.

Ruwahan atau rowahan adalah tradisi  berupa penutupan pengajian dan persiapan menuju Ramadhan.

Dalam ruwahan, biasanya satu keluarga berkumpul lalu membaca surat Yasin bersama ditambah tahlil dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

7. Merang

Tradisi Unik Khas Betawi yang Masih Dilestarikan
Ilustrasi tradisi Merang (foto: Google.com)

Tradisi ini sudah ada sejak 1950-an, dimana masyarakat Betawi akan memadati bantaran sungai menjelang Ramadhan untuk melakukan keramas massal menggunakan merang.

Merang merupakan bekas tangkai padi kering yang dibakar, setelah itu direndam, lalu digunakan sebagai pengganti sabun dan sampo.

Itulah beberapa tradisi Suku Betawi yang masih dilestarikan hingga sekarang. Walau beberapa sudah mulai jarang ditemui, tradisi yang bertujuan untuk mendekatkan hubungan manusia satu sama lain ini masih tetap ada dan eksis hingga kini.