8 Fakta Ledakan Amunisi Kadaluwarsa di Garut, 13 Korban Meninggal Dunia
HAIJAKARTA.ID – Pemusnahan amunisi usang oleh TNI AD yang dilakukan di Garut, Jawa Barat, berujung duka.
Sebanyak 13 orang tewas, terdiri dari 4 personel TNI Angkatan Darat dan 9 warga sipil.
Insiden terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, pada Senin pagi (12/5/2025) sekitar pukul 09.30 WIB.
Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari prosedur pemusnahan rutin amunisi tak layak pakai oleh jajaran Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III Peralatan TNI AD.
8 Fakta Ledakan Amunisi Kadaluwarsa di Garut
1. Kegiatan Dilakukan Sesuai Prosedur
Sebelum pemusnahan, tim telah melakukan pengecekan personel dan lokasi. Menurut Brigjen Wahyu, semua aspek pengamanan telah dinyatakan aman sebelum pelaksanaan.
2. Pemusnahan Awal Berjalan Lancar
Peledakan pertama dilakukan di dua sumur khusus yang telah disiapkan. Proses ini berjalan sempurna tanpa kendala.
3. Ledakan Terjadi Saat Penanganan Detonator
Setelah peledakan awal, tim mempersiapkan lubang ketiga untuk menghancurkan sisa detonator. Di sinilah ledakan tiba-tiba terjadi.
4. 13 Korban Jiwa
Insiden tersebut menewaskan 13 orang—4 dari mereka adalah anggota TNI AD, sedangkan 9 lainnya adalah warga sipil.
5. Lubang Khusus untuk Detonator Diduga Jadi Sumber Ledakan
Ledakan berasal dari lubang ketiga yang digunakan untuk menghancurkan sisa bahan peledak, bukan dari dua sumur utama.
6. Lokasi Kejadian di Area Terbuka
Pemusnahan dilakukan di lokasi terbuka di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, yang merupakan area terpencil dan jauh dari pemukiman padat.
7. Tim Pengamanan Sudah di Posisi
Saat ledakan terjadi, seluruh tim pengamanan telah berada di posisi masing-masing, menunjukkan bahwa insiden terjadi begitu cepat dan tanpa peringatan.
8. Investigasi Masih Berlangsung
Pihak TNI AD akan melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab pasti ledakan dan meninjau kembali prosedur keamanan.
Kronologi Ledakan Amunisi Kadaluwarsa di Garut
Kejadian bermula pada Senin pagi, 12 Mei 2025, sekitar pukul 09.30 WIB, saat jajaran Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III Peralatan TNI AD melakukan kegiatan rutin pemusnahan amunisi tak layak pakai di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Jawa Barat.
Sebelum pemusnahan dilakukan, seluruh prosedur keamanan telah dijalankan, termasuk pengecekan personel serta lokasi peledakan, dan semuanya dinyatakan dalam kondisi aman.
Proses awal berjalan lancar ketika peledakan dilakukan di dua lubang sumur yang telah disiapkan khusus untuk menghancurkan munisi akhir.
Setelah seluruh tim pengamanan menempati pos masing-masing, peledakan di dua lubang tersebut berhasil dilakukan tanpa kendala.
Namun, setelah itu tim mempersiapkan lubang ketiga yang dirancang untuk menghancurkan sisa detonator yang telah digunakan dalam peledakan sebelumnya.
Saat penyusunan detonator di lubang ketiga tengah berlangsung, tiba-tiba terjadi ledakan dahsyat dari dalam lubang tersebut.
Ledakan itu menewaskan 13 orang di lokasi kejadian, terdiri dari 4 anggota TNI Angkatan Darat dan 9 warga sipil.
Insiden tragis ini terjadi begitu cepat, tanpa peringatan, dan kini tengah diselidiki lebih lanjut oleh pihak TNI AD untuk memastikan penyebab pasti dari ledakan.