Mendikdasmen Fokus Pendidikan Karakter Pelajar, Soroti Kasus Guru Honorer!
HAIJAKARTA.ID- Mendikdasmen fokus pendidikan karakter pelajar untuk perkuat karakter siswa.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyatakan komitmennya untuk memperkuat pendidikan karakter di kalangan siswa, salah satunya dengan menambah jumlah guru bimbingan konseling (BK) di setiap sekolah.
Hal ini disampaikan Mu’ti usai bertemu Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, di Kantor PBNU Pusat, Jakarta, pada Rabu (30/10/2024).
Peran Guru BK dalam Pendidikan Karakter Siswa
Abdul Mu’ti menuturkan bahwa peran guru BK nantinya tidak hanya berfokus pada pendisiplinan, tetapi juga mendukung pengembangan minat dan bakat siswa sejak dini.
“Kami telah merencanakan pengangkatan guru BK pada tahun 2025, serta pelatihan bagi guru BK dan guru kelas yang sudah bekerja,” ungkapnya, mengutip sumber dari Antara.
Ia menambahkan bahwa langkah penguatan peran dan kapasitas guru BK ini juga sejalan dengan visi-misi pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam memperkuat pendidikan karakter siswa.
Kelebihan Pendidikan Karakter Siswa Jika Diterapkan Pada Pembelajaran
Berikut ini kelebihan pendidikan karakter siswa jika diterapkan dalam pembelajaran pada siswa-siswa di Indonesia
1. Keteladanan Guru sebagai Panutan
Guru memiliki peran penting sebagai teladan yang dapat diandalkan dan dicontoh oleh peserta didik, sehingga nilai-nilai karakter lebih mudah diterapkan.
2. Penguatan Sikap dan Moralitas
Pendidikan karakter membantu mengatasi masalah perilaku di kalangan siswa, seperti kekerasan, ketidakjujuran, dan kurangnya rasa hormat, dengan menanamkan nilai-nilai moral yang kuat.
3. Mendukung Pembentukan Kepribadian Holistik
Pendidikan karakter mendukung pengembangan potensi siswa secara seimbang, mencakup aspek spiritual, emosional, intelektual, sosial, dan fisik, tidak hanya akademik.
4. Implementasi melalui Berbagai Basis
Pendidikan karakter dapat diterapkan secara komprehensif melalui pendekatan berbasis kelas, sekolah, keluarga, dan masyarakat untuk memastikan nilai-nilai karakter dipelajari secara konsisten.
5. Memperkuat Kerjasama Pendidikan
Mengintegrasikan pendidikan karakter melibatkan kerjasama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat, mendukung gerakan nasional seperti Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
6. Membentuk Individu Pembelajar Sepanjang Hayat
Pendidikan karakter menumbuhkan sikap pembelajar sepanjang hayat, membantu siswa mengembangkan potensi mereka untuk masa depan yang lebih baik, baik dalam kehidupan sosial maupun akademik.
7. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Bernilai
Sekolah berperan tidak hanya sebagai tempat pembelajaran akademik, tetapi juga sebagai lembaga yang mempromosikan nilai-nilai baik dan membentuk kepribadian peserta didik.
Pendidikan karakter tidak hanya melengkapi aspek akademik, tetapi juga membentuk siswa menjadi pribadi yang unggul dalam etika, moral, dan sosial.
Selain itu, Mu’ti berharap kebijakan ini dapat menekan angka kekerasan dan perundungan di sekolah-sekolah dasar dan menengah.
Untuk tahun 2024, ia juga merencanakan pelatihan sertifikasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang mencakup materi pendidikan dan bimbingan konseling, meskipun kuota pelatihannya masih dalam pembahasan.