sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Seorang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 116, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, meninggal dunia pada Rabu (27/11).

Korban bernama Achmad Betti (47) sempat mengalami muntah-muntah sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir di rumah sakit.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengonfirmasi kejadian ini dan menyampaikan belasungkawa atas musibah tersebut.

“Memang betul, berdasarkan informasi korban adalah anggota KPPS dari TPS 116 Kelurahan Penjaringan Jakarta Utara,” ujar Kombes Ade Ary pada Kamis (28/11).

Kronologi Kejadian Anggota KPPS di Penjaringan Meninggal Dunia

Pada pagi hari, korban diketahui masih melaksanakan tugasnya dalam kondisi sehat. Ia sempat mengambil logistik pemilu sekitar pukul 05.00 WIB untuk dibawa ke TPS.

Namun, sekitar pukul 11.00 WIB, Achmad meminta izin kepada rekan-rekan KPPS untuk pulang lebih awal karena merasa kurang sehat.

Setelah tiba di rumah, korban dilaporkan lemas dan muntah-muntah.

“Pihak keluarga yaitu istri dari korban langsung minta tolong warga, sempat dilarikan ke rumah sakit namun korban sudah meninggal lebih dulu,” jelas Ade Ary.

Dukacita Mendalam kepada Korban

Jenazah Achmad telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat.

Pihak kepolisian juga telah mendatangi rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada keluarga.

“Kami menyampaikan turut berdukacita yang sedalam-dalamnya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan,” ujar Kombes Ade Ary.

Kejadian ini mengingatkan akan pentingnya memastikan kesehatan dan stamina para petugas pemilu yang menjalani tugas berat selama proses pemungutan suara.

Santunan Korban

Menurut Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata menjelaskan bahwa santunan bagi anggota KPPS yang meninggal dunia adalah sekitar Rp46 juta.

“Santunan meninggal ini berjumlah sekitar Rp46 Juta, dengan rincian Rp36 juta plus Rp10 juta bantuan biaya pemakaman. Nanti akan diberikan kepada keluarga pada pihak korban,” kata Wahyu di kantor KPU DKI Jakarta pada Kamis (28/11)