sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Beberapa waktu lalu, terjadi insiden kebakaran hebat di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.

Kejadian ini terjadi pada Jumat (6/6/2025).

Korban kebakaran di Penjaringan terpaksa harus menerima keadaan yang serba terbatas.

Kini, korban kebakaran di Penjaringan bangun tenda pakai terpal dan spanduk di lokasi bekas rumah mereka.

Pantauan di lapangan menunjukkan sebagian warga memilih tidak mengungsi ke posko dan justru membangun tempat tinggal sementara.

Dengan menggunakan terpal sebagai atap dan banner bekas atau spanduk sebagai alas, mereka menciptakan tempat berteduh dari panas dan hujan.

Korban Kebakaran di Penjaringan Gunakan Terpal dan Spanduk

Beberapa korban kebakaran di Penjaringan bangun tenda pakai terpal dan spanduk di atas pondasi beton lama.

Kayu-kayu disusun rapi di atas pondasi tersebut, lalu dipaku menjadi lantai darurat.

Kondisi lokasi yang sebagian berupa rawa memaksa warga tetap menggunakan tiang penyangga agar tempat tinggal tidak menyentuh permukaan air.

Gotong Royong di Tengah Reruntuhan

Warga bahu membahu membangun kembali hunian mereka secara swadaya. Tiang kayu, bambu, dan rangka-rangka sederhana mulai didirikan kembali di tengah puing-puing arang yang menghitam.

“Kalau nunggu bantuan bisa lama, jadi kami bangun sendiri dulu semampunya,” ujar seorang warga yang sedang menegakkan tiang.

Musala Jadi Tempat Berteduh

Sebuah musala yang masih berdiri sebagian meski hangus akibat kobaran api kini digunakan sebagai tempat berteduh sementara. Toto (45), pengurus musala tersebut, mengatakan bahwa hampir semua perlengkapan ibadah terbakar habis.

“Yang tersisa cuma mimbar dan dua karpet. Walau sebagian atapnya ambruk, musala ini tetap saya bersihkan supaya bisa dipakai istirahat warga,” jelasnya sambil mengangkut puing.

Atap musala tampak hancur total. Genteng berserakan di lantai, dan dinding bagian dalam menghitam akibat api.

Aroma Hangus Masih Tercium Pekat

Meski kebakaran telah berhasil dipadamkan pada Jumat malam pukul 23.15 WIB, hingga Minggu (8/6), bau asap masih menyengat di area sekitar.

Tumpukan sampah di sisi timur lokasi turut menambah aroma tak sedap.

Menurut Gatot Sulaiman, Kepala Seksi Operasi Sudin Gulkarmat Jakarta Utara, total luas lahan yang terbakar mencapai 30.000 meter persegi atau sekitar 3 hektare.

“Tidak ada korban jiwa, tapi dampaknya besar bagi warga sekitar,” kata Gatot.