Harga Robot Polri Disebut Capai 3 Milliar, Netizen: di E-commerce China Hanya Rp259 juta

HAIJAKARTA.ID – Pameran robot canggih oleh polri saaat peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa (1/7), menuai sorotan publik.
Netizen ramai memperdebatkan harga robot-robot yang ditampilkan setelah pernyataan bos PT Ezra Robotics Teknologi menyebutkan bahwa satu unit robot tersebut bisa mencapai hampir Rp3 miliar.
Dalam acara tersebut, Polri menampilkan sejumlah robot, terdiri dari dua robot tank, dua robot ROPI, satu robot drone agriculture, serta masing-masing 10 robot anjing K9 dan robot humanoid.
Robot-robot ini merupakan hasil kerja sama Polri dengan PT Sari Teknologi dan PT Ezra Robotics Teknologi. Namun, hingga kini baik Polri maupun perusahaan terkait belum membeberkan secara rinci anggaran pengadaan maupun harga unit masing-masing robot.
Pernyataan soal harga robot yang mencapai Rp3 miliar itu langsung memicu reaksi dari warganet. Sejumlah pengguna media sosial membandingkan harga robot yang ditampilkan Polri dengan robot sejenis buatan perusahaan teknologi asal Tiongkok, Unitree Robotics Di platform e-commerce.
humanoid tipe G1 dari Unitree dihargai sekitar US$16.000 atau Rp259 juta, sementara robot anjing tipe Go2 hanya US$2.800 atau sekitar Rp45,3 juta.
Data dari situs Alibaba bahkan menunjukkan kisaran harga robot humanoid Unitree antara US$16.000 hingga US$28.000 (sekitar Rp259 juta – Rp453 juta) dan robot anjing antara US$1.600 hingga US$3.050 (sekitar Rp25,9 juta – Rp49,4 juta).
“Kalau harga pasaran robot Unitree hanya Rp25 juta sampai Rp250 juta, lalu kenapa Polri beli seharga Rp3 miliar?” ujar seorang warganet di platform X pada Kamis (3/7).
Ada pula dugaan dari publik bahwa angka Rp3 miliar itu bukan harga satu unit, melainkan total biaya untuk 10 robot humanoid dan 10 robot anjing yang ditampilkan dalam acara tersebut.
“Polisi menyebar 10 robot manusia dan 10 robot anjing K9 dengan harga masing-masing US$16.000 dan US$2.800. Jadi total sekitar Rp3 miliar,” tulis akun @ArtaN7707.
Di tengah polemik ini, anggota Komisi III DPR RI, Rudianto Lallo, memberikan dukungannya terhadap inovasi Polri. Ia menyebut penggunaan robot sebagai langkah maju yang sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan kebutuhan operasional kepolisian di era digital.
“Penggunaan robot oleh Polri adalah bagian dari inovasi dan keniscayaan. Negara-negara maju sudah lebih dulu memanfaatkan robot untuk membantu tugas-tugas kepolisian seperti menjinakkan bom atau mengatur lalu lintas,” kata Rudianto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/7), seperti dikutip dari Antaranews.
Menurutnya, ketimbang bersikap skeptis terhadap anggaran yang dikeluarkan, publik sebaiknya melihat penggunaan robot sebagai upaya memodernisasi kerja-kerja kepolisian. “Saya melihat ini sebagai langkah positif dan kemajuan. Tentu tujuan utamanya adalah untuk memperlancar kerja kepolisian,” tambahnya.
Meski demikian, Rudianto menyebut Komisi III DPR RI terbuka untuk membahas lebih lanjut pengadaan robot-robot tersebut dalam rapat kerja bersama Polri, guna memastikan transparansi dan efektivitas penggunaannya.
