sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Fenomena mall yang kian sepi pengunjung kini memunculkan tren baru di kalangan netizen.

Berbagai singkatan kreatif yang menggambarkan perilaku pengunjung yang terjadi saat ini.

Singkatan ini menggambarkan pola-pola unik dari rombongan yang datang ke pusat perbelanjaan, namun minim transaksi.

Deretan istilah seperti ROJALI (Rombongan Jarang Beli) hingga ROMUSA (Rombongan Muka Susah) kini ramai digunakan di media sosial untuk menyindir dengan cara yang unik dan menghibur.

Deretan Singkatan Pengunjung Mall yang Lagi Sepi

Berikut beberapa singkatan yang sedang menjadi bahan guyonan, sekaligus sorotan:

ROJALI: Rombongan Jarang Beli

ROHANA: Rombongan Hanya Nanya

ROMANSA: Rombongan Manis Senyum Aja

ROTASI: Rombongan Tanpa Transaksi

ROSALI: Rombongan Suka Selfie

ROCADOH: Rombongan Cari Jodoh

ROCUTA: Rombongan Cuci Mata

ROMUSA: Rombongan Muka Susah

ROHALUS: Rombongan Hanya Elus-Elus

ROHALI: Rombongan Hanya Lihat-Lihat

ROCEGA: Rombongan Cek Harga

Tren ini menyindir banyaknya pengunjung mall yang hanya datang untuk jalan-jalan tanpa belanja, atau sekadar berswafoto tanpa membeli produk apapun.

Konsumsi Menengah Atas Masih Lesu

Menurut pengamat ekonomi konsumer, David, kontribusi dari kelompok menengah atas terhadap konsumsi domestik masih belum pulih sepenuhnya.

Padahal, segmen ini menyumbang sekitar 70% dari total konsumsi nasional. Lesunya daya beli ini disebut turut berpengaruh pada aktivitas belanja langsung di pusat perbelanjaan.

“Daya beli kelas menengah atas belum kembali seperti sebelum pandemi, dan ini terlihat dari trafik mall yang ramai pengunjung, tapi sepi transaksi,” ujar David.

Bercanda Tapi Menyindir Realita

Meski terdengar lucu, singkatan-singkatan ini sejatinya mencerminkan kondisi ekonomi saat ini.

Banyak masyarakat yang ingin tetap menghibur diri di mall, tapi belum punya cukup daya beli untuk belanja besar.

Di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil, tren ini menjadi cermin sosial, sekaligus hiburan tentang bagaimana masyarakat beradaptasi dengan keterbatasan.