sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Profil Adies Kadir wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) sempat jadi sorotan usai komentar kontroversialnya.

Beberapa waktu lalu, ia sempat menyinggung mengenai tunjangan rumah sebesar Rp50 juta per bulan.

Ia pun menambahkan dengan menjelaskan bahwa dana itu dipakai sebagai pengganti rumah dinas yang tidak disediakan.

Profil Adies Kadir Wakil Kepala Wakil Ketua DPR RI

Inilah profil dari Adies Kadir, Wakil Ketua DPR RI, yaitu:

Latar Belakang Pendidikan

Profil Adies Kadir Wakil kepala wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) lahir di Balikpapan, 17 Oktober 1968.

A. Pendidikan

  • SD Negeri Selat VII
  • SMP Negeri 1
  • SMA Negeri 3
  • S1 Teknik Sipil – Universitas Wijaya Kusuma
  • S1 dan S2 Hukum – Universitas Merdeka
  • Doktor Ilmu Hukum – Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (2017)

B. Karier Sebelum Politik

Sebelum terjun ke dunia politik, Adies Kadir berkarier di sektor swasta. Ia pernah menjabat:

  • Site Manager PT Lamicitra Nusantara Tbk (1992–1996)
  • Project Manager PT Surya Inti Permata Tbk (1996–1999)
  • Direktur Utama PT Adi Jayatek (1999–2005)
  • General Manager PT Lamicitra Nusantara Tbk (2005–2007)
  • Managing Partner SMP Law Office (2007–2009)

Perjalanan Politik Adies Kadir

Adies resmi masuk dunia politik pada 2009 saat menjadi Ketua Fraksi Partai Golkar di DPRD Kota Surabaya.

Ia kemudian melangkah ke tingkat nasional dengan menjadi anggota DPR RI periode 2014–2018.

Sebagai kader Golkar, Adies mewakili daerah pemilihan Jawa Timur I.

Karier politiknya terus menanjak, hingga dipercaya menjadi Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI tahun 2014.

Pada 2019, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI.

Puncaknya, pada 2024 Adies Kadir dilantik menjadi Wakil Ketua DPR RI, posisi yang semakin mengukuhkan namanya di kancah politik nasional.

Daftar Rincian Harta Kekayaan Adies Kadir, Wakil Ketua DPR RI

Berdasarkan laporan e-LHKPN per 31 Desember 2024, total harta kekayaan Adies Kadir mencapai Rp14,39 miliar.

Berdasarkan laporan e-LHKPN per 31 Desember 2024, Profil Adies Kadir Wakil kepala wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) tercatat memiliki total kekayaan sebesar Rp14.391.000.000 tanpa hutang.

Berikut rinciannya:

A. Tanah dan Bangunan – Rp6.496.000.000

Tanah dan bangunan 288 m²/480 m² di Surabaya – Rp2.976.000.000

Tanah 280 m² di Bekasi – Rp1.820.000.000

Tanah dan bangunan 105 m²/36 m² di Surabaya – Rp550.000.000

Tanah dan bangunan 105 m²/90 m² di Surabaya – Rp600.000.000

Tanah dan bangunan 95,25 m²/90 m² di Surabaya – Rp550.000.000

B. Alat Transportasi dan Mesin – Rp3.050.000.000

Mitsubishi Pajero SUV 2017 – Rp150.000.000

BMW Sedan 2019 – Rp750.000.000

Toyota Alphard Minibus 2021 – Rp600.000.000

Land Rover Defender 2021 – Rp1.550.000.000

C. Harta Bergerak Lainnya – Rp1.645.000.000

D. Surat Berharga – Rp0

E. Kas dan Setara Kas – Rp3.200.000.000

F. Harta Lainnya – Rp0

Total Harta Kekayaan: Rp14.391.000.000

Pernyataan Kontroversial

Profil Adies Kadir Wakil kepala wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) sempat jadi sorotan usai komentarnya mengenai tunjangan rumah sebesar Rp50 juta per bulan.

Ia kemudian meluruskan pernyataan tersebut dengan menjelaskan bahwa dana itu dipakai sebagai pengganti rumah dinas yang tidak disediakan.

“Rp50 juta sewa rumah itu sebenarnya masih masuk akal bila dibandingkan biaya hidup di Jakarta. Bahkan untuk kos sederhana saja bisa mencapai Rp3 juta per bulan,” ujarnya.

Adies juga menanggapi isu kenaikan gaji anggota DPR yang telah disetujui Presiden Prabowo.

Menurutnya, penyesuaian gaji sudah sesuai dengan kebutuhan ekonomi dan biaya hidup saat ini.

“Gaji sudah belasan tahun tidak naik. Kenaikan ini juga diiringi upaya efisiensi,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa tunjangan beras naik menjadi Rp12 juta, sementara tunjangan bensin naik hingga Rp7 juta per bulan.

Menurut Adies, semua kebijakan tersebut disesuaikan dengan kondisi riil yang dihadapi anggota dewan.