sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

Memantau berat badan bayi merupakan hal penting yang perlu dilakukan secara rutin oleh setiap orang tua. Berat badan menjadi salah satu indikator utama untuk menilai apakah tumbuh kembang si kecil berjalan dengan baik atau tidak.

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) telah menetapkan standar berat badan bayi normal berdasarkan usia, yang digunakan secara internasional oleh tenaga kesehatan. Dengan mengikuti pedoman ini, Ayah dan Bunda dapat mengetahui apakah pertumbuhan bayi sudah sesuai dengan usianya.

Pemantauan berat badan secara teratur juga membantu mendeteksi sejak dini apabila terjadi gangguan tumbuh kembang atau masalah gizi. Dengan begitu, tindakan yang tepat bisa segera dilakukan agar bayi tumbuh sehat dan optimal.

Pedoman Berat Badan Bayi Normal Berdasarkan Usia (WHO)

Berikut kisaran berat badan bayi menurut usia, berdasarkan standar WHO yang dapat dijadikan acuan oleh orang tua:

1. Usia 0–1 Bulan

  • Bayi laki-laki: 2,5 – 4,4 kg
  • Bayi perempuan: 2,4 – 4,2 kg

Pada minggu-minggu pertama setelah lahir, wajar jika berat badan bayi turun sedikit karena penyesuaian dengan kehidupan di luar kandungan. Namun, biasanya berat badan akan kembali naik dan mencapai berat lahirnya kembali dalam waktu 10–14 hari.

2. Usia 1–3 Bulan

  • Laki-laki: 3,4 – 6,2 kg
  • Perempuan: 3,2 – 5,8 kg

Pada tahap ini, pertumbuhan bayi berlangsung sangat pesat. Bayi biasanya bertambah berat sekitar 700–1000 gram setiap bulan. ASI eksklusif atau susu formula menjadi sumber utama nutrisinya, sehingga frekuensi menyusu yang cukup sangat penting untuk menjaga kenaikan berat badan yang ideal.

3. Usia 4–6 Bulan

  • Laki-laki: 5,0 – 7,9 kg
  • Perempuan: 4,5 – 7,3 kg

Di usia ini, bayi mulai aktif menendang, berguling, dan menggerakkan tubuhnya. Meskipun aktivitas meningkat, berat badan tetap bertambah sekitar 600–800 gram per bulan. ASI masih menjadi asupan utama, dan biasanya bayi mulai menunjukkan kesiapan untuk mengenal makanan padat pada akhir bulan keenam.

4. Usia 7–9 Bulan

  • Laki-laki: 6,7 – 9,3 kg
  • Perempuan: 6,1 – 8,7 kg

Bayi mulai belajar duduk dan merangkak, bahkan mencoba berdiri dengan berpegangan. Di fase ini, MPASI (Makanan Pendamping ASI) sudah diberikan secara teratur, tetapi ASI tetap menjadi sumber nutrisi utama. Pola makan yang seimbang sangat dibutuhkan agar berat badan tetap naik stabil.

5. Usia 10–12 Bulan

  • Laki-laki: 7,5 – 10,2 kg
  • Perempuan: 6,9 – 9,6 kg

Menjelang usia satu tahun, pertambahan berat badan bayi cenderung melambat. Bayi sudah lebih banyak bergerak, belajar berdiri, dan bahkan mulai berjalan dengan bantuan. Asupan gizi seimbang dari MPASI, ASI, serta pola tidur yang cukup sangat membantu menjaga berat badan tetap ideal.

6. Usia 1–2 Tahun

  • Laki-laki: 9,0 – 12,2 kg
  • Perempuan: 8,2 – 11,5 kg

Setelah berusia satu tahun, kenaikan berat badan rata-rata sekitar 200–300 gram per bulan. Aktivitas bayi semakin padat karena banyak bergerak dan bereksplorasi. Pada fase ini, kualitas gizi dari makanan keluarga, pola makan yang teratur, serta kecukupan tidur memiliki peran besar terhadap tumbuh kembang anak.

Penyebab Berat Badan Bayi Sulit Naik

unnamed 11

Berat badan bayi akan bertambah dengan baik bila asupan kalori hariannya lebih banyak dibandingkan energi yang dikeluarkan. Namun, jika berat badan si kecil sulit naik, ada beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebabnya:

1. Asupan Kalori Kurang

Bayi mungkin belum mendapatkan cukup nutrisi dari ASI, susu formula, atau MPASI. Hal ini bisa terjadi karena frekuensi menyusu terlalu jarang, porsi makan kurang, atau pilihan makanannya belum sesuai dengan kebutuhan usianya.

2. Penyerapan Nutrisi Tidak Optimal

Dalam beberapa kasus, sistem pencernaan bayi belum mampu menyerap zat gizi dengan baik. Kondisi seperti gangguan usus atau intoleransi terhadap makanan tertentu bisa membuat nutrisi tidak terserap sempurna, sehingga berat badan sulit bertambah.

3. Alergi atau Intoleransi Makanan

Alergi terhadap bahan makanan tertentu misalnya protein susu sapi atau gluten dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan menurunkan nafsu makan bayi. Jika tidak ditangani, hal ini bisa mempengaruhi pertambahan berat badan.

4. Kondisi Medis Tertentu

Beberapa bayi memiliki kebutuhan energi yang lebih besar karena kondisi medis tertentu, seperti masalah pada jantung, gangguan pernapasan, atau ketidakseimbangan hormon. Tubuh mereka memerlukan lebih banyak kalori untuk berfungsi dan tumbuh dengan baik.

Kapan Orang Tua Perlu Waspada?

Setiap anak memiliki pola pertumbuhan yang unik, namun ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai:

  • Berat badan tidak bertambah selama dua bulan berturut-turut.
  • Berat badan menurun secara signifikan.
  • Bayi tampak lemas, sulit makan, atau sering sakit.

Jika tanda-tanda tersebut muncul, segera konsultasikan ke dokter anak untuk mendapatkan evaluasi dan saran medis. Pemeriksaan rutin di posyandu atau klinik tumbuh kembang anak juga penting untuk memastikan pertumbuhan bayi sesuai dengan kurva WHO.

Dapatkan Pemantauan Tumbuh Kembang Terbaik di Klinik KMNC (Kosambi Maternal and Children)

unnamed 13

Jika Ayah dan Bunda ingin memastikan berat badan dan perkembangan bayi berjalan optimal, Klinik KMNC siap mendampingi dengan layanan konsultasi tumbuh kembang anak, pemantauan gizi, serta pemeriksaan oleh dokter spesialis anak berpengalaman.
Melalui layanan unggulan di Klinik KMNC, Ayah dan Bunda dapat memantau:

  • Pertumbuhan fisik seperti berat dan tinggi badan
  • Perkembangan motorik halus dan kasar
  • Kemampuan kognitif dan bahasa
  • Status gizi dan kesehatan umum anak

Estimasi biaya layanan konsultasi tumbuh kembang di KMNC

  • Weekday (Senin–Jumat): Rp 390.000 – Rp 470.000
  • Akhir pekan & libur nasional: Rp 475.000 – Rp 560.000

Harga dapat berubah sewaktu-waktu, Segera jadwalkan konsultasi tumbuh kembang si Kecil di Klinik KMNC terdekat atau buat janji konsultasi sekarang melalui Admin via WhatsApp 08111028232. Atau kunjungi website KMNC untuk informasi layanan dan promo menarik lainnya di kmnc.co.id.