sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID- Sejarah dan asal usul Tugu Proklamasi Jakarta yang masih jadi monument penting hingga sekarang.

Di masa kemerdekaan, lokasi Tugu Proklamasi adalah rumah dari Sang Proklamator itu sendiri, Ir. Soekarno. Yuk simak selengkapnya sejarah dan asal usul tugu proklamasi Jakarta!

Sejarah dan Asal Usul Tugu Proklamasi Jakarta

Soekarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia di teras depan rumahnya, di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56, Jakarta. Kini jalan tersebut beralih nama menjadi Jalan Proklamasi.

Meskipun rumah bersejarah itu sudah lama dirobohkan, tetap ada bangunan simbol pada titik tersebut.

Pada Tugu Proklamasi berdiri tiga monumen bersejarah, yaitu Tugu Petir, Patung Soekarno-Hatta, dan Tugu Wanita.

Tugu Proklamasi dibangun untuk memperingati satu tahun kemerdekaan Indonesia, yaitu 17 Agustus 1946. Terdapat tulisan “Atas Oesaha Wanita Djakarta” yang dipahat pada Tugu Proklamasi.

Tugu Proklamasi dibuat oleh Dra. Yos Masdani Tumbuan, mahasiswi anggota Ikatan Wanita Djakarta. Setelah selesai dibangun, Tugu Proklamasi diresmikan oleh Sutan Sjahrir pada 15 Agustus 1946

Tugu Proklamasi adalah salah satu landmark penting di Jakarta yang memiliki makna sejarah yang dalam bagi Indonesia. Tugu Proklamasi terletak di persimpangan Jalan Proklamasi dan Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta Pusat.

Sejarah dan Asal Usul Tugu Proklamasi Jakarta
Ilustrasi Tugu Proklamasi (foto: Google.com)

Sempat Dibongkar oleh Presiden Soekarno

Pembongkaran dilakukan pada tanggal 15 Agustus 1960, ketika itu tugu peringatan proklamasi Jakarta ini di bongkar oleh Soekarno.

Sebelumnya, Predisen Soekarno sempat mengumumkan berita mengenai pemusnahan Tugu Proklamasi ini.

Soekarno juga mengatakan bahwa tugu di Jalan Pengasaan Timur tersebut bukan Tugu Nasional, namun Tugu Linggarjati dan harus dihancurkan.

Dan pada tanggal 1 Januari 1961, Soekarno melakukan pencakulan untuk pertama kalinya di tanah ini untuk pembangunan Tugu Petir, sebagai pengganti Tugu Proklamasi.

Kemudian, setelah pemerintahan Soekarno berakhir, Tugu Proklamai ini sempat terlupakan dan kemudian Tugu dibangun kembali atas permintaan Presiden Soeharto di tahun 1972.

Tugu Proklamasi akhirnya selesai dibangun pada tanggal 15 Agustus 1972 dan kemudian dipasang plakat marmer naskah proklamasi dan peta Indonesia.

Akhirnya di tanggal 17 Agustus 1972, Tugu Proklamai diresmikan oleh Menteri Penerangan, Budiarjo, mewakili presiden Soeharto.

Peresiman Tugu Proklamasi Jakarta

Dilansir dari berbagai sumber, Tugu Proklamai ini di resmikan pada tanggal 17 Agustus 1972 oleh Menteri Penerangan yaitu Bapak Budiardjo.

Lalu dilanjutkan kembali oleh Presiden Soeharto di tanggal 17 Agustus 1980 dalam meresmikan Monumen Proklamasi.

Dan akhirnya Tugu Proklamai ini beroperasi dari setiap jam 06.00 pagi sampai 21.00 malam.

Fakta-Fakta Tugu Proklamasi

Berikut fakta-fakta Tugu Proklamasi yang perlu di kulik akan sejarah dan asal-usulnya:

1. Pembangunan Tugu Proklamasi

Tugu Proklamasi dibangun pada tahun 1971 untuk memperingati Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Pembangunannya dilakukan oleh Pemerintah Kota Jakarta pada masa itu.

2. Desain dan Makna

Tugu ini dirancang dengan konsep yang sederhana namun kuat dalam simbolisme.

Terdiri dari empat tiang beton segi empat yang melambangkan empat sila dari Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.

3. Lokasi Strategis

Tugu Proklamasi dibangun di lokasi yang strategis, tidak jauh dari tempat-tempat bersejarah lainnya seperti kediaman Sukarno dan Hatta saat proklamasi kemerdekaan, serta lapangan Ikada (sekarang lapangan Monas) yang menjadi tempat penting dalam peristiwa sejarah proklamasi.

4. Simbolisme

Tugu Proklamasi bukan hanya sekadar monumen fisik, tetapi juga merupakan simbol persatuan dan semangat perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan.

Letaknya yang berada di pusat kota Jakarta menunjukkan pentingnya nilai-nilai kemerdekaan dan perjuangan dalam kehidupan masyarakat ibu kota.

Dengan demikian, Tugu Proklamasi tidak hanya menjadi landmark fisik yang menghiasi Jakarta.

Namun juga merupakan simbol penting dari perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaannya.