Asal Usul Patung Dirgantara Pancoran Jakarta yang Jadi Landmark Kota Jakarta Selatan!
HAIJAKARTA.ID- Sebelum membahas asal usul Patung Dirgantara Pancoran Jakarta kita akan mengulik sedikit mengenai patung ini. Patung Dirgantara, yang biasa dikenal dengan Patung Pancoran, telah menjadi ikon yang tertanam kuat dalam lanskap perkotaan Jakarta Selatan.
Patung tersebut terletak di depan kompleks perkantoran Wisma Aldiron Dirgantara yang dulunya merupakan markas TNI AU. Tidak hanya sekedar simbol visual, tetapi juga mengandung sejarah yang kaya dan menarik. Nah, berikut ini asal usul Patung Dirgantara Pancoran Jakarta yang menarik untuk diketahui:
Asal Usul Patung Dirgantara Pancoran Jakarta
Asal usul Patung Dirgantara Pancoran Jakarta dulunya merupakan bagian bagian dari kecamatan Mampang Prapatan sebelum secara resmi menjadi Kecamatan Pancoran pada tahun 1991.
Dengan lokasinya yang strategis, Patung Pancoran telah menjadi salah satu landmark yang sangat dikenal oleh warga Jakarta, terutama bagi mereka yang sering melintasi Jalan Gatot Subroto menuju Cawang atau sebaliknya, serta kawasan Kalibata-Pasar Minggu menuju Tebet atau sebaliknya.
Asal usul nama Pancoran sendiri mengambil inspirasi dari cerita rakyat Betawi yang menampilkan kisah tentang Pangeran Jaya Berhati Mulia. Dalam cerita tersebut, Pangeran Jaya memberi nama sumber air yang ditemukannya sebagai “Pancoran” setelah mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan kedua saudaranya.
Patung Dirgantara sendiri merupakan karya monumental yang dirancang oleh Edhi Sunarso pada sekitar tahun 1964-1965.
Dibantu oleh Keluarga Arca Yogyakarta, patung ini dibuat dengan menggunakan bahan dasar perunggu yang memiliki berat mencapai 11 ton. Tinggi patung mencapai 11 meter dengan kaki patung yang menjulang hingga 27 meter.
Patung Dirgantara menggambarkan semangat keberanian bangsa Indonesia dalam menjelajah luar angkasa. Sebagai permintaan langsung dari Presiden Soekarno, patung ini seringkali dipantau dan ditunggui oleh beliau selama proses pembuatannya.
Proses pemasangannya sendiri dilakukan dengan menggunakan derek tarikan tangan, dan penyelesaiannya mengalami keterlambatan akibat peristiwa Gerakan 30 September PKI pada tahun 1965.
Biaya pembangunan patung ini, sekitar Rp5 juta dari total dana Rp12 juta, sebagian besar ditanggung oleh Edhi Sunarso sendiri. Bahkan, dikabarkan bahwa untuk memastikan patung ini berdiri megah, Soekarno rela menjual mobil pribadinya.
Meskipun terkenal dengan nama Patung Pancoran, patung ini lebih dari sekadar simbol fisik. Patung ini merupakan lambang dari semangat keberanian, ksatria, dan kedirgantaraan bangsa Indonesia.
Hingga saat ini, Patung Dirgantara tetap menjadi salah satu daya tarik utama dan saksi bisu dari sejarah perkembangan Jakarta Selatan.
Pada tahun 2014, Patung Dirgantara pertama kali menjalani proses konservasi oleh Pusat Konservasi Cagar Budaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Konservasi ini menjadi penting karena sejak tahun 1970, patung ini tidak pernah mendapatkan perawatan yang memadai.
Fakta Menarik Lain Patung Dirgantara Pancoran Jakarta
Setelah membahas asal usul Patung Dirgantara Pancoran Jakarta, mari kita bahas mengenai fakta-fakta menarik lain dari Patung Dirgantara Pancoran Jakarta. Yuk simak faktanya:
1. Buatan Edhi Sunarno
Edhi Sunarso merupakan salah satu seniman handal yang di kenal di era Sukarno.Pada masanya ia mampu berinovasi dengan membuat patung dari bahan-bahan logam. Karena saat itu patung biasanya terbuat dari batu dan kayu.
2. Jadi Kesayangan Bung Karno pada Masanya
Pada masa itu, Sukarno berambisi membuat beberapa patung ikon Kota Jakarta. Patung tersebut akan jadi penanda sebuah wilayah dan ditaruh dibagian tata kota.
3. Inspirasi wajah Kosmonot Yuri Gagarin
Menurut sejarawan Asvi Warman, Bung Karno terinsipirasi dari sosok Kosmonot Yuri Gagarin. Ia merupakan kosmonot Rusia pertama yang ke luar angkasa.
4. Menunjuk Arah Bandara
Sebelum ada jembatan layang di segala sisi patung Pacoran, karya ini jadi penanda bahwa wilayah Pancoran sudah terlihat. Patung yang dibuat di tahun 1965 ini terlihat menjuk pada suatu arah. Arah inilah adalah Kemayoran yang saat itu terdapat sebuah bandara.
Sebelum ditutupnya Bandara Kemayoran pada tanggal 31 Maret 1985, karyanya dibuat untuk memudahkan warga Jakarta mencari jalan menuju tempat yang akan didatangi.
Nah, itu dia asal usul Patung Dirgantara Pancoran Jakarta yang tetap menjadi salah satu landmark yang tidak hanya mempercantik kota Jakarta Selatan tetapi juga mengingatkan kita akan perjalanan panjang dan semangat bangsa Indonesia dalam menjelajahi dunia kedirgantaraan.