Antrean BLT Rp900 Ribu di Bekasi Membludak, Warga Rela Datang dari Luar Kota
HAIJAKARTA.ID – Warga Bekasi, Jawa Barat, tampak memadati Kantor Pos Margahayu di Bekasi Timur untuk mengambil Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Sejak pagi, mereka rela antre demi mendapatkan bantuan sebesar Rp 900 ribu.
Hari ini, Kantor Pos Margahayu menjadwalkan penyaluran BLT Kesejahteraan Rakyat (BLT Kesra) bagi warga dari dua kelurahan yaitu Perwira dan Harapan Jaya.
Meski begitu, kantor pos tetap melayani pencairan BLT susulan bagi kelurahan lainnya.
Berdasarkan pantauan pada Jumat (28/11/2025), antrean warga terlihat mengular hanya untuk mengambil nomor urut.
Banyak warga juga terlihat duduk di area parkir sambil menunggu giliran dipanggil.
Di dekat loket BLT, seorang kakek bernama Rohmat (73) dari Kelurahan Rawa Lumbu berdiri seorang diri.
Ia sudah datang sejak pukul 09.00 WIB.
“Antre dari jam 9 pagi. (Datang) Sendiri. Dapat nomor antrean 1.586,” ujarnya, dikutip dari Detik.
Rohmat menjelaskan, ia datang untuk mengambil BLT milik anaknya.
Uang bantuan tersebut akan digunakan untuk biaya pengobatan sang anak yang sedang sakit.
“Sebenarnya terus terang ini bukan saya, anak saya. Saya juga heran yang tua nggak dapat, anak saya dapat,” katanya.
“Terus terang untuk makan, soalnya nggak punya (uang) sama sekali, nggak punya. (Anak saya) nggak bisa jalan. Selain buat kehidupan sehari-hari, buat pengobatan anak juga,” tambahnya.
Rohmat berharap proses antre BLT tidak memakan waktu terlalu lama.
“Banyak sih (harapannya), tapi saya sih terus terang jangan begini. Antre dari jam 9 sampe sekarang (belum selesai). Ya nggak kaya gini deh dek, (harusnya) sini ada (loket), sana ada biar cepet,” ujar Rohmat.
Antrean BLT Rp900 Ribu di Bekasi Membludak
Sementara itu, warga lain bernama Faisa (50) bercerita tentang perjuangannya mencairkan BLT.
Ia datang jauh-jauh dari Brebes ke Bekasi khusus untuk mengambil bantuan tersebut.
“Saya kan dari kampung (Brebes). Suami saya kan jualan di sini. Semalem kan bapaknya telepon, katanya suruh ke sini ada duit, dapet bantuan. Kalau nggak diambil kan sayang. Makanya saya dari kampung jauh-jauh dateng semalem. Karena datanya masih di sini saya,” tuturnya.
Faisa berencana menggunakan BLT untuk kebutuhan sehari-hari.
Sebagian uangnya juga akan diberikan kepada suaminya sebagai tambahan modal berdagang.
“Buat hari-hari lah buat beli beras, buat modal suami dagang,” kata dia.
Ada juga Joko (39), seorang pengemudi ojek online, yang sudah datang sejak pukul 07.30 WIB.
Ia mengaku punya strategi sendiri supaya tidak bosan menunggu.
“Tadi sih dateng jam 07.30 WIB ambil antrean. Terus karena berhubung deket, pulang dulu, makan, istirahat, balik lagi. Kalau ditungguin sumpek juga, jenuh juga gitu. Kita prediksi waktu sendiri biar nggak terlalu ngebuang waktu,” jelas Joko.
Joko datang bersama anaknya yang masih kecil.
Ia mengatakan akan menyisihkan sebagian uang BLT untuk biaya sekolah anak.
“Paling istri yang ngatur itu. Karena keperluan yg paling utama itu kebutuhan dapur. Ya mungkin (uang sekolah anak) salah satunya. Untuk biaya hidup dan uang sekolah anak lah,” ujarnya.
Menurut Joko, program BLT sebenarnya sudah baik, hanya saja ia berharap ada perbaikan dalam manajemen antreannya.
“Kalo untuk antreannya dibuka lah untuk beberapa cabang. Contohnya untuk kelurahan, hari ini 2 kelurahan. Yaudah tinggal dibagi aja jangan terlalu over kuota, kalau kaya gini kan penumpukan. Jadi kapasitasnya tiap kelurahan, beberapa ratus. Kalo mau di kelurahan setempat aja, biar nggak numpuk di satu tempat,” sarannya.
Sebagai informasi, pemerintah telah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan Rakyat (BLT Kesra) sebesar total Rp 900.000 untuk periode Oktober hingga Desember 2025.
BLT Kesra diberikan kepada keluarga berpendapatan rendah yang terdaftar pada desil 1 sampai 4 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Besaran bantuannya Rp 300.000 per bulan, sehingga total yang diterima setiap keluarga adalah Rp 900.000.

