sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA. ID – Berbohong adalah perbuatan yang dilarang dalam ajaran Islam.

Namun, banyak orang masih bertanya-tanya, apakah berbohong dapat membatalkan puasa atau tidak?

Dalam berbagai literatur Islam, berbohong memang termasuk dalam kategori dosa, tetapi tidak secara langsung membatalkan puasa.

Apakah Berbohong Bisa Membatalkan Puasa?

Para ulama sepakat bahwa berbohong tidak membatalkan puasa secara hukum fiqih.

Artinya, seseorang yang berpuasa tetapi berbohong, puasanya tetap sah. Namun, perbuatan ini dapat mengurangi bahkan menghilangkan pahala puasa yang dijalankan.

Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dusta, maka Allah tidak butuh dia meninggalkan makan dan minumnya.” (HR. Bukhari)

Hadis ini menunjukkan bahwa berbohong saat berpuasa sangat dilarang dan dapat mengurangi esensi serta keberkahan ibadah puasa itu sendiri.

Perbuatan yang Benar-benar Membatalkan Puasa

Meskipun berbohong tidak secara langsung membatalkan puasa, ada beberapa hal yang secara syariat dapat membatalkannya, seperti:

  • Makan dan minum dengan sengaja
  • Berhubungan suami istri di siang hari
  • Muntah dengan sengaja
  • Keluar darah haid atau nifas bagi wanita
  • Murtad atau keluar dari Islam
  • Menjaga Puasa dari Perbuatan Dosa

Pendapat Ulama tentang Berbohong Saat Puasa

Dalam kitab Fathul Bari karya Ibnu Hajar Al-Asqalani, dijelaskan bahwa dosa seperti berbohong, ghibah, dan fitnah tidak membatalkan puasa secara hukum fiqih, tetapi dapat menghilangkan esensi dari ibadah puasa itu sendiri.

Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin juga menjelaskan bahwa puasa sejati bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjaga diri dari dosa-dosa, termasuk berbohong.

Jadi, apakah berbohong bisa membatalkan puasa? Jawabannya adalah tidak membatalkan secara fiqih, tetapi dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan pahala puasa.

Oleh karena itu, selain menahan diri dari makan dan minum, umat Islam juga harus menjaga lisan dan hati dari kebohongan agar puasanya benar-benar bernilai di sisi Allah.