sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID- Asal usul kampung Bahari di juluki Kampung Narkoba oleh masyarakat. Mengapa bisa begitu? Berikut alasannya!

Kampung Bahari sendiri adalah suatu perkambungan yang berada di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Asal Usul Kampung Bahari di Juluki Kampung Narkoba oleh Masyarakat

Arti kata ‘bahari’ memiliki berbagai macam makna, salah satu daerah di Jakarta tepatnya kawasan Jakarta Utara memiliki wilayah dengan nama bahari yaitu suatu perkampungan yang dikenal dengan nama Kampung Bahari.

Sayangnya kampung ini memiliki arti yang kurang bagus entah karena penduduk maupun pendatang yang berada di sana.

Kampung Bahari terkenal menjadi tempat peredaran narkoba sedari dahulu sehingga julukan yang melekat pada salah satu kampung di Jakarta ini pun disebut dengan Kampung Narkoba.

Baru-baru ini banyak yang tertangkap di kawasan Kampung Bahari bahkan hingga aparat negara sekalipun.

Tempat ini tepatnya berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Setiap tahun identik selalu ada saja yang tertangkap sedang mengedarkan narkoba di kampung ini.

Sehingga asal usul kampung ini mendapat julukan sebagai Kampung Narkoba sepertinya karena hal tersebut.

Lengkapnya, dahulu kampung ini berupa rawa-rawa, belum padat dengan penduduk. Sehingga julukan ini sebenarnya tidak sedari dahulu kala namun baru beberapa tahun kebelakang.

Banyaknya perpindahan penduduk sehingga wilayah tempat tinggal pun jelas semakin luas dan Kampung Bahari pun akhirnya dipadati dengan penduduk.

Kemudian, sedikit demi sedikit penduduk yang pindah tersebut berasal dari Kampung Ambon yang berada di daerah Cengkareng, Jakarta Barat.

Penduduk Terkenal Banyak jadi Bandar Narkoba

Penduduk di sana juga terkenal banyak yang menjadi bandar narkoba dan pindah ke Kampung Bahari yang akhirnya menyebabkan transaksi tersebut jelas berpindah tempat.

Penduduk yang pindah itu pun tidak hanya pindah karena digusur namun juga mempengaruhi penduduk-penduduk lain di Kampung Bahari sehingga makin banyak yang menjadi pengedar narkoba.

Bahkan penjual dari barang haram ini tidak hanya berjenis kelamin laki-laki, perempuan pun ada. Mereka pun membekali diri dengan berbagai senjata tajam untuk melindungi dari petugas yang ingin mengejar serta menangkap.

Penjual di kampung ini pun tak hanya penduduk-penduduk tadi saja tetapi bahkan menyeret Jenderal Polisi.

Jenderal ini menyelundupkan barang tersebut melalui anak buahnya, anak buahnya pun menjualnya lewat salah satu penduduk yang merupakan bandar terkenal di Kampung Bahari. Dan setelah ketahuan, Jenderal tersebut pun mendapat hukuman seumur hidup.

Dari data penangkapan terbaru, orang atau penduduk yang tertangkap semakin naik semakin tahunnya yang berarti semakin banyak yang berani menjual narkoba tersebut di kampung tersebut.

Bahkan alat-alat untuk menyembunyikan serta melawan aparat yang melakukan penggeledahan pun jelas semakin canggih, mengikuti zaman yang semakin maju.

Pengawasan pun dikabarkan menggunakan drone, jelas sangat luar biasa sekali. Sedangkan untuk alat-alat perlawanan dari senjata tajam hingga petasan.

Penangkapan Sindikat Penjual Narkoba Pertama kali Sejak Tahun 2013

Diketahui bahwa pertama kali Kampung Bahari memiliki pemberitaan terkait penangkapan penjualan narkoba sejak tahun 2013, sehingga sudah hampir 10 tahun lebih dan pantas saja sampai diberi julukan seperti itu.

Karena jelas mampu bertahan bertahun-tahun meskipun beberapa kali sering dilakukan penangkapan bahkan warga-warga sekitar terlihat tidak jera dan mengulangi lagi terus-menerus.

Yang luar biasanya lagi seperti kasus Jenderal Polisi sebelumnya, Jenderal tersebut jelas berada di luar Jakarta sehingga barang-barang tersebut jelas dikirim dari luar daerah Jakarta maupun Jabodetabek.

Saking terkenalnya sebagai Kampung Narkoba, orang yang hanya melewati daerah Kampung Bahari saja sampai dicurigai sebagai pembeli dari hasil transaksi narkoba.