Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Upaya pemberantasan bandar narkoba di Kampung Bahari kembali dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI.

Meski sudah berulang kali digerebek, bisnis haram di wilayah padat penduduk Tanjung Priok, Jakarta Utara itu belum juga padam.

Para pelaku justru semakin lihai menyamarkan aktivitasnya.

Bandar Narkoba di Kampung Bahari Pakai Tenda Hajatan Saat Transaksi

Dalam operasi pada Rabu (5/11/2025) siang, tim gabungan BNN RI dan Brimob Polri menemukan dua tenda besar yang dipakai sebagai lokasi jual beli dan konsumsi sabu.

Temuan ini sekaligus menandakan bahwa bandar narkoba di Kampung Bahari terus berinovasi dalam menjalankan aksinya.

Tenda pertama berwarna merah tampak menyerupai tenda pengungsian.

Di dalamnya terdapat meja-meja kecil yang digunakan untuk mengonsumsi sabu-sabu. Petugas menemukan sejumlah barang bukti, di antaranya alat isap sabu yang terbuat dari botol air mineral dan sedotan.

Sementara itu, tenda kedua memiliki bentuk seperti tenda hajatan berwarna hijau.

Di dalamnya bahkan terdapat meja kasir lengkap dengan nomor rekening yang diduga milik bandar narkoba di Kampung Bahari.

Petugas juga menemukan sisa-sisa sabu dan alat isap berserakan di lantai.

Setelah memastikan lokasi tersebut digunakan untuk transaksi narkoba, petugas langsung merobohkan kedua tenda tersebut agar tidak bisa digunakan lagi.

Situasi sempat memanas ketika warga sekitar melakukan perlawanan terhadap petugas gabungan.

Mereka yang tidak terima wilayahnya digerebek melempar batu, menembakkan petasan, dan bahkan mengacungkan senjata tajam ke arah petugas.

Ratusan anggota Brimob yang menyisir area indekos dan rel kereta api sempat mendapat serangan balik dari warga.

Perlawanan terjadi cukup lama sebelum akhirnya situasi dapat dikendalikan.

Belasan orang yang diduga sebagai pengedar dan pengguna narkoba berhasil diamankan ke kantor BNN Kota Jakarta Utara di Sunter Agung.

Kampung Bahari Masuk Zona Merah

Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN RI, Brigjen Pol Roy Hardi Siahaan, menjelaskan bahwa operasi tersebut merupakan bagian dari perintah langsung Kepala BNN RI untuk menindak wilayah yang tergolong rawan.

“Ini bagian dari instruksi pimpinan kami untuk menindak daerah-daerah yang sering dijadikan tempat peredaran narkoba,” ujar Roy dengan tegas.

Roy juga menyebut dua titik utama yang disasar dalam operasi kali ini adalah kos-kosan berwarna oranye dan tenda di pinggir rel kereta yang kerap dijadikan tempat transaksi narkotika oleh bandar narkoba di Kampung Bahari.

BNN kini masih memeriksa para pelaku dan memverifikasi barang bukti yang ditemukan untuk mengungkap jaringan yang lebih luas.