Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Media sosial kembali diramaikan dengan kisah legendaris “Waluh Kukus di Twitter”, yang kini resmi akan diangkat menjadi film layar lebar.

Cerita ini awalnya viral lewat sebuah utas (thread) yang ditulis oleh akun @ainayed pada Juli 2021 dan berhasil menguras air mata para pembaca di Twitter (kini X).

Foto Waluh Kukus

Tokoh Yati dalam thread itu pun menjadi ikon yang membekas di ingatan warganet.

Setiap kali ada foto waluh kukus muncul di linimasa, pengguna media sosial selalu teringat pada kisah menyayat hati tentang perjuangan, kemiskinan, dan harga diri seorang anak kecil.

Kini, kisah penuh emosi tersebut akan segera diadaptasi menjadi film oleh Falcon Pictures, sebagaimana diumumkan lewat akun resmi X mereka, @falconpictures, pada 10 November 2025.

Awal Mula Cerita Viral Waluh Kukus di X

Kisah Waluh Kukus di Twitter pertama kali diunggah oleh @ainayed pada 17-18 Juli 2021.

Dalam utasnya, ia menulis pengalaman masa kecil yang membuatnya trauma terhadap makanan sederhana itu.

Dalam ceritanya, keluarga @ainayed hidup dalam kemiskinan. Ibunya hanya bekerja serabutan, sementara ayahnya telah meninggalkan rumah.

Suatu hari, sang ibu membantu panen labu kuning dan mendapat upah dua buah waluh yakni satu kecil, satu besar.

Karena belum matang, labu itu disimpan selama dua bulan. Setelah matang, ibunya kemudian mengukus waluh tersebut dan meminta anaknya membawa wadah kosong untuk berbagi makanan dengan anak-anak yang sedang tadarus di langgar (musala).

Namun, bukannya disambut gembira, waluh kukus itu malah diejek. Seorang anak bernama Yati dengan lantang berkata makanan itu menjijikkan dan mirip kotoran.

Momen Menyedihkan di Malam Itu

Akun @ainayed yang mendengar ucapan itu tidak terima.

Ia membalas ucapan Yati dengan nada marah, namun Yati malah menertawakannya bersama teman-temannya. Setelah kegiatan tadarus selesai, waluh kukus yang dibawa tetap utuh hampir satu ember penuh.

Ia pun memutuskan memakannya sendiri agar sang ibu tidak kecewa.

Namun tubuhnya yang kecil tak mampu menelan banyak, hingga akhirnya ia memuntahkan sebagian.

Di perjalanan pulang yang gelap, ia tersandung, dan waluh kukus itu tumpah ke tanah. Dalam kepanikan dan tangis, ia membuang sisanya ke selokan agar tidak ketahuan.

Ketika tiba di rumah, ia mengaku pada ibunya bahwa ia jatuh.

Saat ibunya bertanya apakah makanan itu habis dimakan anak-anak, ia menyebutkan beberapa nama agar ibunya senang.

Mendengar itu, sang ibu bersyukur berkali-kali karena mengira makanannya diterima dengan baik.

Sejak saat itu, penulis mengatakan bahwa ia tak pernah lagi menyentuh waluh kukus seumur hidupnya.

Adaptasi Film dan Antusiasme Warganet

Kisah Waluh Kukus di Twitter dianggap sebagai salah satu cerita paling menyentuh di media sosial Indonesia.

Tidak hanya karena kesedihan dan kesederhanaannya, tetapi juga karena gambaran tulus antara ibu dan anak dalam menghadapi kemiskinan.

Kini, Falcon Pictures mengumumkan bahwa film adaptasi Waluh Kukus sedang diproduksi, meski belum ada tanggal resmi penayangannya.

Meski begitu, unggahan pengumuman tersebut telah mendapat lebih dari 197 ribu penonton di X hanya dalam waktu sehari.

Banyak pengguna Twitter menulis ulang potongan dialog dan mengunggah ulang meme bertema “Yati dan waluh kukus”, sebagai bentuk nostalgia terhadap cerita yang dulu sempat trending nasional.

Reaksi Warganet

Sejumlah pengguna X menuliskan kembali rasa haru mereka.

“Setiap lihat waluh kukus, rasanya masih sesak. Cerita itu bikin aku nangis di tengah malam,” tulis salah satu pengguna.

Ada pula yang mengatakan bahwa kisah tersebut mengingatkan pada masa kecil penuh perjuangan.

“Film ini pasti bikin nangis berjamaah. Kisah sederhana, tapi menusuk hati,” ujar akun lainnya.

Falcon Pictures belum mengungkap siapa pemeran utama dalam film ini, namun warganet sudah ramai menebak dan mengajukan nama aktris yang cocok untuk memerankan Yati kecil dan sang Ibu.