Berlaku 9-23 Mei 2025, Operasi Berantas Jaya di Jakarta Resmi Dimulai, Polda Metro Jaya Sasar Komplotan Premanisme
HAIJAKARTA.ID – Polda Metro Jaya resmi meluncurkan Operasi Berantas Jaya, yang merupakan operasi kepolisian kewilayahan untuk menindak segala bentuk aksi premanisme di wilayah DKI Jakarta.
Operasi ini berlangsung selama 15 hari, dimulai pada 9 hingga 23 Mei 2025.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, dalam apel gelar pasukan di Lapangan Silang Monas Selatan, Jakarta Pusat, menegaskan bahwa tidak ada ruang bagi praktik premanisme dalam bentuk apa pun, baik yang dilakukan oleh individu maupun kelompok.
“Semua tindakan premanisme akan ditindak tegas tanpa pengecualian,” tegasnya.
TNI, Polri, dan Pemprov Bersatu Wujudkan Jakarta Aman
Operasi Berantas Jaya melibatkan total 999 personel gabungan.
Rinciannya, 663 berasal dari jajaran Polri, 306 dari unsur TNI (AD, AL, AU), dan 30 orang dari unsur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Kapolda menyatakan bahwa langkah ini merupakan bentuk sinergi antarinstansi untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif.
Selain tindakan represif, operasi ini juga akan mengedepankan langkah-langkah preventif dan pre-emptive.
“Kita tidak hanya menindak, tapi juga mencegah agar premanisme tidak mendapat tempat di masyarakat,” kata Karyoto.
Maraknya Tawuran dan Pemalakan Jadi Alasan Utama Operasi
Irjen Karyoto mengungkapkan, selama April 2025, terdapat 45 kasus tawuran yang terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Selain itu, aksi pemalakan liar dan intimidasi oleh oknum dari organisasi masyarakat terhadap pelaku usaha juga menjadi perhatian serius.
“Fenomena ini sudah mengarah pada gangguan stabilitas kamtibmas dan menjadi benih tumbuhnya premanisme,” ujarnya.
Kondisi tersebut, menurutnya, merupakan alarm bagi aparat keamanan untuk bertindak tegas dan terukur. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini akan didukung dengan pengawasan intensif di media sosial.
Media Sosial Diawasi, Informasi Hoaks Akan Dilawan
Kapolda meminta jajaran Humas Polda Metro Jaya untuk aktif dalam menyampaikan perkembangan operasi dan membantah kabar bohong (hoaks) yang beredar di masyarakat.
“Ekspos kegiatan positif petugas sangat penting agar masyarakat mengetahui bahwa aparat hadir untuk mereka,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan seluruh personel untuk tetap mengutamakan keselamatan selama pelaksanaan tugas.
“Sinergi yang solid akan membawa hasil maksimal demi Jakarta yang aman dan tertib,” tutup Karyoto.