sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID- Banyak yang bertanya bolehkah makan sebelum salat Idul Adha? Simak Penjelasan lengkapnya!

Menjelang datangnya Hari Raya Idul Adha, umat Islam di seluruh dunia mulai mempersiapkan diri dengan berbagai ibadah dan amalan yang dianjurkan dalam syariat.

Salah satu yang sering menjadi pertanyaan adalah mengenai kebiasaan makan sebelum melaksanakan salat Idul Adha.

Apakah diperbolehkan untuk makan terlebih dahulu sebelum menunaikan salat tersebut?

Pertanyaan ini mungkin terdengar sederhana, namun sejatinya memiliki landasan dalam ajaran Islam dan teladan langsung dari Rasulullah SAW.

Dalam konteks ini, penting bagi umat Muslim untuk memahami adab dan sunah yang berkaitan dengan pelaksanaan salat Idul Adha.

Bolehkah Makan Sebelum Salat Idul Adha?

Berbeda dengan salat Idul Fitri, di mana umat Islam dianjurkan untuk makan terlebih dahulu sebelum berangkat ke tempat salat, pada Hari Raya Idul Adha justru sebaliknya.

Berdasarkan sejumlah hadis sahih, Rasulullah SAW tidak makan pada pagi hari Idul Adha hingga beliau selesai melaksanakan salat dan menyantap daging kurban yang telah disembelih.

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Ahmad dan Tirmidzi yang dinilai hasan oleh Syaikh Al-Albani, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak makan pada hari Idul Adha hingga beliau pulang (dari salat), lalu makan dari daging kurbannya.”

Anjuran ini menunjukkan bahwa menahan diri dari makan sebelum salat Idul Adha merupakan bagian dari sunah Nabi, terutama bagi mereka yang akan melaksanakan ibadah kurban.

Tujuannya bukan hanya sebagai bentuk ketaatan, melainkan juga untuk memperkuat keterikatan spiritual antara ibadah salat, kurban, dan rasa syukur kepada Allah SWT.

Namun, para ulama juga memberi penjelasan bahwa anjuran ini bersifat fleksibel. Artinya, bagi orang yang tidak melaksanakan ibadah kurban, tidak ada larangan syariat jika mereka memilih untuk makan terlebih dahulu sebelum salat.

Artinya, meskipun sunah ini sangat dianjurkan, ia tidak bersifat wajib, sehingga tetap ada ruang kelonggaran sesuai dengan kondisi masing-masing individu.

Selain soal makan, terdapat pula beberapa amalan sunah lainnya yang sangat dianjurkan untuk dilakukan sebelum dan sesudah salat Idul Adha.

Menurut informasi dari Kementerian Agama (Kemenag) dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), berikut beberapa sunah yang dapat menyempurnakan ibadah Idul Adha:

Amalan Sunah Sebelum Salat Idul Adha

Mandi sebelum salat Idul Adha, sebagai bentuk penyucian diri lahir dan batin agar lebih siap dalam menyambut hari yang agung ini:

1. Memakai pakaian terbaik dan wewangian

Sebagai bentuk penghormatan terhadap Hari Raya yang merupakan salah satu hari besar umat Islam.

2. Tidak makan sebelum salat Idul Adha

Mengikuti sunah Rasulullah SAW, terutama bagi yang akan melaksanakan kurban.

3. Berangkat lebih awal ke tempat salat

Agar bisa mengikuti seluruh rangkaian ibadah dan mendapatkan keutamaan salat berjamaah di lapangan.

Menggunakan jalan yang berbeda saat pergi dan pulang dari tempat salat, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk syiar dan penyebaran salam kepada lebih banyak orang.

Amalan Sunah Setelah Salat Idul Adha

Menyembelih hewan kurban, bagi yang memiliki kemampuan, sebagai wujud ketaatan dan kecintaan kepada Allah SWT serta mengenang pengorbanan Nabi Ibrahim AS.

Membagikan daging kurban, terutama kepada kaum fakir miskin, tetangga, dan kerabat, guna mempererat tali silaturahmi dan menebar kebahagiaan.

Melanjutkan bacaan takbir, yang dilakukan sejak malam Idul Adha hingga akhir hari tasyrik (13 Dzulhijjah), sebagai bentuk dzikir dan pengagungan kepada Allah SWT.

Dengan memahami sunah-sunah ini, umat Islam dapat lebih maksimal dalam menjalani ibadah di Hari Raya Idul Adha.

Meskipun tidak makan sebelum salat merupakan amalan yang dianjurkan, esensi dari Idul Adha bukan semata-mata terletak pada hal tersebut, melainkan juga pada makna pengorbanan, ketulusan, dan kepedulian terhadap sesama