Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Fenomena hujan es di Jambi yang melanda Kelurahan Sungai Nibung, Kecamatan Tungkal Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada Selasa (12/8/2025).

Kejadian langka ini kembali terjadi dan menyebabkan sedikitnya 48 rumah mengalami kerusakan yang cukup parah.

Dalam waktu sekitar 15 menit, hujan es berukuran sebesar kelereng disertai angin kencang membuat suasana panik di kalangan warga.

Detik-Detik Hujan Es di Jambi

Seorang warga bernama Wono menceritakan bahwa peristiwa itu terjadi sangat cepat.

“Sepanjang saya tinggal di sini, baru kali ini hujan es turun deras sekali. Atap rumah terlepas, kaca jendela pecah, dan air masuk dari segala arah,” ungkapnya.

Banyak warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang mereka. Atap seng beterbangan, dinding rumah jebol, serta perabotan rusak akibat hantaman es dan derasnya air hujan.

Kondisi Warga Pasca Kejadian

Lurah Sungai Nibung, Alfizan Fajri, menjelaskan sebagian besar warga tetap memilih bertahan di rumah meski mengalami kerusakan parah.

“Saat ini yang paling dibutuhkan adalah bahan bangunan, terutama bagi keluarga berpenghasilan rendah yang kesulitan memperbaiki rumahnya,” ujarnya.

Aliran listrik dipadamkan sementara karena kabel jaringan terganggu. Aparat kelurahan dan kecamatan sedang mendata jumlah kerusakan dan menyalurkan bantuan darurat berupa terpal, material bangunan, serta kebutuhan pokok.

Bagi warga dengan kerusakan terparah, pemerintah membuka opsi penampungan sementara di fasilitas umum.

BMKG Pastikan Bukan Akibat Operasi Modifikasi Cuaca

Fenomena hujan es di Jambi sempat dikaitkan dengan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) oleh Satgas Karhutla.

Namun, Supervisi BMKG RI, Fikri, menegaskan bahwa hujan es tersebut disebabkan oleh pertumbuhan awan cumulonimbus yang sangat besar.

“Potensi cuaca ekstrem di wilayah timur dan utara Jambi masih ada dalam sepekan ke depan, dengan intensitas menengah hingga tinggi,” jelasnya.

BMKG mengungkapkan, peristiwa ini juga dipengaruhi oleh gelombang atmosfer dan gelombang Kelvin yang menumpuk, sehingga meningkatkan potensi hujan deras dan hujan es.

BMKG meminta masyarakat tetap waspada mengingat kondisi atmosfer saat ini masih dinamis.

Warga diimbau memantau prakiraan cuaca harian dan mengamankan barang-barang penting jika ada peringatan potensi cuaca ekstrem susulan.