sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Saat ini layanan E-Jiwa yang tengah digaungkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta bisa dinikmati bagi warga DKI Jakarta yang ingin memeriksa kesehatan mental, khususnya ketika suasana hati sedang tidak merasa bahagia.

Kepala Seksi Usia Produktif, Lanjut Usia, dan Kesehatan Jiwa Dinkes DKI Jakarta, Lady Margaretha F. Sirait, mengumumkan ini dalam acara daring bertema “Jakarta Berjaga (Bekerja, Bergerak, Berolahraga dan Bahagia)” yang disiarkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Rabu.

“Kami menyediakan skrining kesehatan jiwa bernama E-Jiwa. Jika Anda merasa kurang bersemangat, buka aplikasi JakSehat dan klik E-Jiwa untuk memeriksa kondisi kesehatan mental Anda saat ini,” kata Lady.

Layanan E-Jiwa

E-Jiwa adalah inovasi yang kini tengah diedukasikan dan dibuat oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai bagian dari skrining kesehatan jiwa dengan metode SRQ-29, yang telah dipatenkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Bagi masyarakat yang hendak memanfaatkan layanan E-Jiwa perlu menjawab sekitar 29 pertanyaan sederhana yang mencakup aspek seperti sering atau tidaknya mengalami sakit kepala, kehilangan nafsu makan, sering menangis, hingga minat terhadap teman dan kegiatan yang biasanya dilakukan.

Setelah semua pertanyaan terjawab, hasil skrining akan ditunjukkan dengan salah satu dari tiga kode warna: merah, kuning, atau hijau, disertai penjelasan hasil skrining.

Warna hijau menunjukkan kesehatan jiwa baik dengan rekomendasi pemeriksaan ulang satu tahun kemudian.

Warna kuning menunjukkan kesehatan jiwa berada pada ambang batas (borderline) dan membutuhkan konseling oleh petugas, dengan pemeriksaan ulang satu bulan kemudian.

Warna merah menunjukkan bahwa pengguna harus segera menghubungi petugas di puskesmas untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Namun, menurut Lady, hasil ini bukan alasan untuk langsung mengklaim diri terkena masalah mental.

“Kalaupun ada perasaan yang mengganjal, warga bisa menyampaikannya pada psikolog yang ada di puskesmas DKI Jakarta. Jangan langsung mengklaim terkena masalah mental. Jadi akan ada warna merah, kuning, hijau untuk melihat kondisi kesehatan jiwa dan nanti bisa di-follow-up hasilnya,” katanya.

“Kami sudah punya 25 psikolog di DKI Jakarta dan poliklinik kesehatan jiwa di 44 puskesmas kecamatan di DKI Jakarta yang siap melayani para warga dengan dedikasi tinggi,” jelas Lady.