Dinkes DKI Resmi Sebar Nyamuk Ber-Wolbachia di Kembangan Jakarta Barat, Mulai 4 Oktober 2024
HAIJAKARTA.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta akan menyebarkan nyamuk ber-Wolbachia (Aedes aegypti yang mengandung bakteri Wolbachia) di RW 07, Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, pada 4 Oktober 2024.
Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya menekan tingginya kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah tersebut.
Nyamuk Ber-Wolbachia di Kembangan, Jakarta Barat
“Rencana pelepasan nyamuk ber-Wolbachia akan kita lakukan pada tanggal 4 Oktober,” ujar Kepala Dinkes DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, Kamis (26/9/2024).
Jakarta Barat dipilih sebagai lokasi pertama karena memiliki angka kasus DBD yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lain di DKI Jakarta.
Dinkes telah menyiapkan 859 ember nyamuk Wolbachia dari target total 1.474 ember yang akan digunakan dalam program ini.
Proses pelepasan nyamuk akan berlangsung secara bertahap setiap dua minggu selama enam bulan, di mana nyamuk akan dilepas dari ember yang telah disiapkan, dan ember tersebut kemudian dibersihkan dan diisi kembali.
Setelah periode enam bulan, program ini akan dievaluasi untuk mengukur efektivitas pengendalian populasi nyamuk pembawa virus dengue.
Dengan program pelepasan nyamuk Wolbachia, diharapkan angka penularan DBD di Jakarta Barat dapat dikurangi secara signifikan.
Apa itu Nyamuk Ber-Wolbachia?
Wolbachia adalah bakteri simbiotik yang secara alami hidup di banyak jenis serangga.
Meski Wolbachia tidak ditemukan secara alami pada nyamuk Aedes aegypti, bakteri ini berhasil dimasukkan ke dalam tubuh nyamuk tersebut dan terbukti mampu mengurangi penularan berbagai virus seperti demam berdarah, Zika, chikungunya, dan demam kuning.
Pada tahun 2022, studi kelayakan penerapan teknologi Wolbachia dilakukan di Yogyakarta, yang menghasilkan penurunan 77% kasus demam berdarah dan 86% kasus rawat inap di rumah sakit.
WHO, melalui Vector Control Advisory Group (VCAG), pada tahun 2023 merekomendasikan penggunaan nyamuk Aedes aegypti yang membawa Wolbachia sebagai salah satu metode pengendalian demam berdarah.
Hal ini menunjukkan bahwa teknologi Wolbachia aman dan efektif untuk diterapkan di Indonesia.