Dishub DKI Sebut Rekayasa Lalin TB Simatupang Kurangi Macet, Kecepatan Kendaraan Naik
HAIJAKARTA.ID – Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyebut rekayasa lalu lintas (lalin) TB Simatupang mengurangi kemacetan.
Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo menyebut hasil evaluasi terakhir menunjukkan rekayasa lalu lintas yang dilakukan efektif
Peningkatan kecepatan rata-rata kendaraan hingga 15,9 persen tercatat di ruas Jalan R.A. Kartini, Cilandak sepanjang rekayasa lalin di TB Simatupang.
Selain itu, volume per kapasitas (V/C ratio) di Jalan R.A. Kartini juga membaik.
“Untuk V/C ratio itu meningkat 18,6 persen. Sementara untuk kecepatan rata-rata di ruas jalan R.A. Kartini itu meningkat 15,9 persen,” kata Syafrin di Gedung DPRD DKI Jakarta.
Lebih lanjut, Syafrin menjelaskan peningkatan kapasitas lalu lintas juga terjadi karena adanya tambahan satu lajur di sisi tol dengan kenaikan hingga 26 persen.
“Sementara untuk peningkatan kapasitas karena adanya penambahan satu lajur di sisi tol, itu meningkat 26 persen. Artinya dengan volume lalu lintas, kemudian perhitungan secara matematis tadi, itu keseluruhannya membaik,” tuturnya.
GT Fatmawati 2 Diperpanjang Akhir Oktober 2025
Berkat kesuksesan mengurangi kemacetan, Gubernur DKI Jakarta memperpanjang uji coba pembukaan Gerbang Tol (GT) Fatmawati 2 hingga akhir Oktober 2025.
Berdasarkan hasil evaluasi uji coba tersebut tercatat volume kendaraan yang masuk melalui kanalisasi GT Fatmawati 2 mencapai 3.052 kendaraan atau rata-rata 610 kendaraan per hari.
Pada periode 25-29 Agustus 2025, volume lalu lintas rata-rata di Jalan R.A Kartini mencapai 3.774,81 smp/jam.
Namun, selama uji coba, angka tersebut turun menjadi 3.127,44 smp/jam atau menurun 17,15 persen.
Hasil evaluasi juga mencatat kapasitas ruas Jalan R/A. Kartini meningkat 26 persen, nilai volume per kapasitas (VC) ratio turun 21,4 persen, dan kecepaan rata-rata jaringan jalan naik 15,92 persen.
Secara seluruhan, kinerja lalu lintas di kawasan TB Simatupang-R.A Kartini meningkat 18,65 persen.
Aturan Rekayasa Lalin TB Simatupang
Kadishub DKI Jakarta Syafrin menjelaskan rekayasa lalin dilakukan setiap hari Senin-Jumat mulai pukul 17.00-20.00 WIB dengan pengaturan arus kendaraan dan pemindahan halte TransJakarta sejauh 75 meter ke arah timur.
“Sehingga dua lajur yang di depan stasiun persis itu, itu tidak terkooptasi oleh bus yang menaikkan atau menurunkan penumpang,” kata Syafrin.