Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Dosen UIM ludahi kasir swalayan di Makassar berinisial N (21) berujung pada proses hukum setelah korban resmi melapor ke polisi.

Pelaku berinisial AS diketahui merupakan dosen Universitas Islam Makassar (UIM) dan kini tengah ditindaklanjuti oleh pihak kampus serta aparat kepolisian.

Dosen UIM ludahi kasir swalayan di Makassar itu dikonfirmasi langsung oleh Rektor UIM Prof Muammar Bakry.

Ia membenarkan bahwa pelaku merupakan oknum dosen di lingkungan kampusnya.

“Iya, benar sebagai oknum dosen,” ujar Muammar Bakry pada, Jumat (26/12/2025).

Muammar menjelaskan, pihak rektorat telah melakukan langkah internal menyusul viralnya video insiden tersebut di media sosial.

Koordinasi dilakukan secara berjenjang antara rektorat dan pimpinan fakultas tempat oknum dosen itu mengajar.

“Tentu dekannya sudah komunikasi. Entah bagaimana komunikasinya. Kan berjenjang, ada dekannya, ada atasannya dia,” katanya.

Kronologi Kejadian

Peristiwa dosen UIM ludahi kasir swalayan di Makassar terjadi di sebuah swalayan di Jalan Perintis Kemerdekaan pada Rabu (24/12/2025) sekitar pukul 11.30 Wita.

Insiden bermula saat pelaku ditegur karena diduga memotong antrean, namun justru bereaksi emosional dengan meludahi korban.

Akibat kejadian tersebut, kasir N mengaku mengalami trauma psikologis.

“Syok. Saya langsung lari naik ke WC cuci muka. Karena kena mukaku itu ludahnya,” kata N, pada Kamis (25/12/2025).

Korban kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Tamalanrea.

Laporan dibuat setelah pihak keluarga menyatakan keberatan atas perlakuan pelaku.

“Karena dari pihak keluarga tidak terima sama ini kejadian. Iya, (diproses hukum) kalau bisa,” harapnya.

Pelaporan ke Pihak Polisi

Pihak kepolisian membenarkan adanya laporan terkait kasus dosen UIM ludahi kasir swalayan di Makassar tersebut dan menyatakan saat ini masih dalam tahap penyelidikan.

“Iya, kasusnya ada. Sementara ditangani,” ujar Kanit Reskrim Polsek Tamalanrea Iptu Sangkala, pada Jumat (26/12/2025).

Kasus ini menjadi sorotan publik setelah videonya tersebar luas di media sosial dan menuai kecaman terhadap tindakan pelaku yang dinilai tidak pantas, terlebih dilakukan oleh seorang tenaga pendidik.