sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – BMKG mewanti-wanti mengenai adanya potensi banjir Jakarta 2020 akan terulang kembali di akhir tahun 2024.

Fenomena La Nina ini diduga akan menjadi penyebab potensi banjir di Jakarta, karena memperbesar risiko tingkatkan curah hujan hingga 20%.

Menanggapi hal tersebut BPBD DKI Jakarta melakukan beberapa penanganan dan bersiaga supaya banjir Jakarta 2020 tak kembali terulang.

Pencegahan Banjir Jakarta Jadi Program Prioritas

Menanggapi adanya potensi banjir di akhir tahun ini, maka penanganan banjir membutuhkan keseriusan semua pihak.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino menuturkan, anggaran penanganan banjir diarahkan pada program prioritas.

Dengan anggaran untuk penanganan banjir mencapai Rp 2,8 triliun, sekitar 4 persen dari total belanja daerah.

Tak hanya terpaku pada normalisasi sungai saja. Namun ada program lain, seperti pengerukan rutin, pembangunan waduk, dan pengelolaan kolam retensi, yang terus dilakukan.

Waduk-waduk besar seperti Waduk Pluit, Waduk Ria Rio, dan Waduk Sunter, berfungsi menampung air hujan sekaligus mengurangi limpasan dari pemukiman.

Selain itu, sistem pompa air yang jumlahnya mencapai 200 unit juga memainkan peran vital. Pompa-pompa ini disebar di titik-titik strategis untuk mempercepat aliran air ke sungai atau laut, sehingga banjir bisa diminimalkan.

BPBD DKI Bersiap

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga memiliki peran sentral dalam penanganan banjir yang mencakup empat tahapan.

  • Pertama, Mitigasi Bencana: Pemetaan wilayah rawan banjir, edukasi masyarakat, dan pemasangan sistem peringatan dini.
  • Kedua, Kesiapsiagaan: Sosialisasi langkah-langkah menghadapi banjir, termasuk simulasi evakuasi.
  • Ketiga, Tanggap Darurat: Evakuasi warga terdampak, pendirian posko darurat, dan koordinasi lintas instansi.
  • Keempat, Pemulihan Pasca Banjir: Rehabilitasi infrastruktur dan pemulihan sosial ekonomi.

BPBD DKI Jakarta mengungkap bersama instansi terkait telah meningkatkan kapasitas pompa air. Serta memperluas jaringan drainase di wilayah rawan banjir.

Pemprov Jakarta Diminta Cepat Bertindak

Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PDIP Dwi Rio Sambodo meminta Pemprov Jakarta segera mempercepat pengerukan kali.

Dwi juga mengatakan pembersihan got dan saluran air di Jakarta harus dilakukan secara berkala guna mencegah banjir akibat saluran air mampet.

Selain itu juga Pemprov Jakarta harus mempersiapkan mesin pompa air di daerah rawan banjir.

Anggota DPRD Jakarta Fraksi NasDem Wibi Andrino juga meminta Pemprov Jakarta memastikan seluruh saluran air, sungai, hingga waduk berfungsi maksimal guna mencegah banjir besar terjadi.

Wibi mengatakan Pemprov Jakarta dan BMKG juga harus memastikan sistem peringatan dini banjir bekerja dengan baik.

Peringatan dini ini sangatlah penting agar warga bisa mengevakuasi diri sebelum banjir datang.