Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Menpar Widiyanti minta air galon untuk mandi saat kunjungan kerja ke Labuan Bajo.

Permintaan air galon untuk mandi iini dinilai tak biasa oleh publik sehingga menjadi sorotan tajam.

Menpar Widiyanti Minta Air Galon untuk Mandi Saat Kunjungan Kerja ke Labuan Bajo

Dalam laporan warganet yang diunggah akun @makassar.info, disebutkan bahwa Widiyanti kerap membuat permintaan merepotkan ketika berada di daerah.

Di Labuan Bajo, ia disebut meminta air galon bukan untuk diminum, melainkan untuk kebutuhan mandi.

Sejumlah warganet pun mengkritik gaya hidupnya yang dinilai mewah.

Banyak yang membandingkannya dengan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, yang terkenal sederhana namun fasih berbahasa Inggris.

Kritik Publik

Permintaan Menpar Widiyanti minta air galon untuk mandi memicu gelombang komentar miring.

Publik menilai gaya hidupnya terlalu berlebihan untuk seorang pejabat negara. Hingga kini, Kementerian Pariwisata belum memberikan klarifikasi resmi terkait isu tersebut.

Sebelumnya, Widiyanti juga pernah dihujat karena kemampuan bahasa Inggrisnya yang dianggap kurang memadai saat berpidato di forum internasional The Economic Insights 2025.

Profil dan Karier Menpar Widiyanti Putri Wardhana

Widiyanti Putri Wardhana lahir dari keluarga konglomerat. Ia merupakan putri Wiwoho Basuki Tjokronegoro, pendiri Teladan Group, perusahaan besar yang bergerak di sektor energi, tambang, dan agribisnis.

Sang ayah kini menjabat sebagai komisaris, sementara suaminya, Wisnu Wardhana, menempati posisi Presiden Direktur (CEO) di PT Teladan Resources.

Karier Widiyanti banyak berkaitan dengan dunia bisnis keluarga.

Ia pernah menjadi komisaris di PT Teladan Prima Agro (TPA) Tbk hingga mengundurkan diri pada Desember 2024.

Berdasarkan catatan resmi perusahaan, dirinya sempat menjabat sebagai direktur periode 2012–2021 dan komisaris pada 2021–2024.

Selain itu, ia juga tercatat sebagai komisaris di sejumlah anak usaha TPA antara 2013–2024.

TPA sendiri adalah perusahaan agribisnis yang fokus pada pengelolaan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dan energi terbarukan.

Saat ini, TPA memiliki delapan anak usaha, antara lain PT Tanjung Buyu Perkasa Plantation, PT Inti Energi Kaltim, PT Telen, PT Sawit Prima Nusantara, PT Telen Prima Sawit, PT Gemilang Sejahtera Abadi, PT Multi Jayantara Abadi, PT Cahaya Anugrah Plantation, dan PT Daya Lestari.

Sebelum terjun ke dunia agribisnis, lulusan Administrasi Bisnis ini sempat berkarier di bidang perbankan.

Pengalamannya di sektor swasta menjadi pijakan sebelum dirinya memasuki ranah pemerintahan sebagai Menteri Pariwisata dalam Kabinet Merah Putih.

Widiyanti menempuh pendidikan tinggi di Pepperdine University, Amerika Serikat. Pada 1993, ia berhasil menyelesaikan studi dan meraih gelar Bachelor of Arts di bidang Administrasi Bisnis.

Selain fokus pada bisnis, ia juga dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan filantropi.

Ia menjabat sebagai Dewan Pengawas Yayasan Kawula Madani, Ketua Yayasan Teladan Utama, dan pernah menjadi Sekretaris Jenderal Yayasan Jantung Indonesia periode 2018–2024.

Yayasan tersebut bergerak meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan penyakit jantung dan kini memiliki cabang di 30 provinsi.

Rincian Daftar Harta Kekayaan Berdasarkan LHKPN 2024

Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2024, Widiyanti tercatat memiliki harta senilai Rp 5,4 triliun.

Kekayaannya terdiri dari tanah dan bangunan, kendaraan mewah, harta bergerak lain, surat berharga, kas, serta harta lainnya.

  • Tanah dan bangunan: Rp 152 miliar
  • Harta bergerak lain: Rp 43 miliar
  • Surat berharga: Rp 5 triliun
  • Kas dan setara kas: Rp 67 miliar
  • Harta lainnya: Rp 77 miliar
  • Kendaraan: Rp 19 miliar

Koleksi Kendaraan Mewah

  • Mercedes-Benz S63 Tahun 2014 – Rp 2,96 miliar
  • Toyota Vellfire 3.5 AT Tahun 2011 – Rp 506 juta
  • Bentley Continental GT Tahun 2011 – Rp 2,87 miliar
  • Land Rover Range Rover 5.0 Autobiography AT Tahun 2013 – Rp 2,38 miliar
  • Bentley Flying Spur W12 Tahun 2022 – Rp 4,57 miliar
  • Lexus LM350H Tahun 2024 – Rp 2,5 miliar
  • Lexus LS500H Tahun 2024 – Rp 3,65 miliar