Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Penemuan fosil Kerbau Purba di Blora mendadak bikin warga geger.

Diduga, usia fosil Kerbau purba itu mencapai 250.000 tahun.

Pihak tim teknis bidang kebudayaan Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora berhasil menyelamatkan Fosil langka tersebut.

Awal Mula Penemuan Fosil Kerbau Purba di Blora Usia 250.000 Tahun

Penemuan ini bermula dari laporan warga Desa Gondel, Kecamatan Kedungtuban, yang sedang mencari pasir di sungai.

Pengelola Rumah Artefak sekaligus Petugas Pengelola Cagar Budaya Dinporabudpar Blora, Lukman Wijayanto, menjelaskan bahwa warga bernama Ngadi (62) menemukan tanduk kerbau purba (Bubalus Palaeokarabao) sepanjang 120 sentimeter dengan lebar 24 sentimeter saat mencangkul pasir.

“Kami sangat mengapresiasi warga yang mau melaporkan penemuan tersebut ke perangkat desa hingga akhirnya sampai ke Dinporabudpar,” ujarnya, Jumat (1/8/2025).

Setelah laporan diterima, tim teknis Dinporabudpar turun ke lokasi di Dukuh Kedungpereng, Desa Gondel.

Dalam ekskavasi kecil, ditemukan fragmen kranium dan rahang Fosil Kerbau Purba di Blora yang kemudian diamankan di Rumah Artefak Blora. Sementara itu, tanduk fosil masih disimpan di rumah warga untuk sementara waktu.

Potensi Fosil Lain Tertanam Utuh

Berdasarkan kontur dan tekstur tanah jenis tufan di lokasi penemuan, Lukman menduga masih ada fosil besar lainnya yang belum tergali.

“Di titik temuan masih banyak fragmen utuh. Kemungkinan besar masih banyak fosil lain yang tertanam di situ,” ungkapnya.

Penanganan fosil akan mengikuti ketentuan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 dan Perda Nomor 10 Tahun 2019 tentang Pelestarian Cagar Budaya di Kabupaten Blora.

Temuan ini dinilai memiliki nilai penting bagi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan pelestarian sejarah alam Indonesia.